Pada pertengahan tahun 2024, tepatnya pada bulan April hingga Juli, mahasiswa UNIDA Gontor yang tergabung dalam kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat melaksanakan kegiatan pendampinag rehabilitasi ODGJ berbasis seni dan spiritual pada panti dhuafa dan lansia di Ponorogo. Aktifitas yang berada di bawah naungan dan didanai oleh yang didanai oleh Ditjen Diktiristek ini diadakan sebagai bentuk implementasi tridharma perguruan tinggi, yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.
Panti Duafa Lansia menghadapi masalah dalam memberikan layanan optimal bagi lansia dan ODGJ karena keterbatasan dana yang menurun sebesar 85% setelah pandemi COVID-19, menyebabkan banyak kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat dilaksanakan. Selain itu, keterbatasan fasilitas dan ruang isolasi yang dikelilingi pagar pembatas membatasi gerak lansia dan ODGJ serta mengurangi interaksi mereka dengan masyarakat. Kurangnya interaksi ini berdampak negatif pada kesehatan mental penghuni panti, sehingga perlu adanya program yang mendukung kegiatan kognitif dan sosial. Â
Di awal agenda, para mahasiswa melakukan survey kepada mitra pengabdian dan pemerintah RT setempat, tepatnya di Panti Duafa dan Lansia Ponorgo, tepatnya terletak di desa Jetis, Kabupaten Ponorgo. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi mitra sebagai dasar untuk penyusunan program pengabdian. Pada tahap berikutnya mitra kegiatan yang berjumlah 55 ODGJ ini diajak untuk melakukan permainan interaktif sebagai sarana untuk saling mengenal sesama dan stimulus perbaikan psikologis bagi mitra.Â
"Dalam melakukan usaha rehabilitasi, perlu adanya bounding (ikatan.penj) antara rehabilitator dan mitra. Sehingga macam-macam terapi yang diberikan tidak hanya berjalan secara efektif, namun juga meraih hasil yang maksimal.", ucap M. Bili Syaputra selaku ketua pelaksana kegiatan.Â
Selain itu, implementasi lanjutan yang dilakukan terbagi dalam beberapa pola pelaksanaan, yaitu olah raga, olah dzikir, olah rasa, dan olah fikir. Dalam bidang olahraga, para mahasiswa mengajak mitra untuk melaksanakan olahraga ringan yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan usia mitra. Dalam pula olah rasa, kegiatan yang dilaksanakan dirancang untuk memantik nilai seni pada mitra dalam bentuk mewarnai gambar sederhana, membuat batik tie dye, dan bernyanyi.Â
Dalam olah dzikir, mitra diajak untuk merefleksikan kehidupan mereka melalui wisdom based learning atau pembelajaran hidup berbasis makna dan hikmah. Mitra diajak untuk sholat, mendengarkan dan menyampaikan nasihat kehidupan singkat, dan kembali melaksanakan keterampilan sehari -- hari seperti mandi, menyuci baju, dan piring. sehingga saat nantinya telah sembuh para mitra dapat kembali berbaur dengan masyarakat dan terampil dalam kemampuan -- kemampuan hidup dasar.Â
Berbeda dengan tiga pola sebelumnya, pola olah fikir diimplementasikan dalam bentuk seminar dan edukasi pada masyarakat sekitar. Seminar ini menitikberatkan pada permasalahan kesehatan mental dan keadaan psikologis terutama pada remaja. Seminar yang dilaksanakan beberapa kali ini dilaksanakan di beberapa lokasi, diantaranya di Pesantren Gontor Kampus 1, Pesantren Gontor Kampus 3 Kediri, dan di Kampus Pusat UNIDA Gontor.Â