Mohon tunggu...
Azk4xx
Azk4xx Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hobi: Memainkan/Membuat musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek: Kepuasan

30 November 2023   23:30 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"...Selamat tinggal."

Aku berbalik dan berlari meninggalkan mereka. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku hanya tahu, aku tidak akan pernah bahagia tanpa Abraz.

Patah hati, dalam hatiku aku ingin mengakui cintaku ke Abraz di depan Aqeela, tetapi aku tahu itu akan mematahkan hubungan aku dengan adikku. Dengan pasrah, setiap hari aku membantu adikku untuk semakin dekat dengan Abraz, dan itu berhasil. Aku mungkin iri, tetapi aku tetap sayang dengan Aqeela.

2 tahun telah berlalu, Aqeela menikah dengan Abraz. Aku menjadi wanita terhormat dalam pernikahan mereka. Aku berterima kasih kepada Abraz untuk telah menjadi temanku sekaligus siap menjadi iparku. Tetapi, Abraz menanyakan aku sesuatu.

"Waktu 2 tahun lalu... Maaf ya", dia cakap dengan nada bersalah.

"Oh, tidak apa-apa! Malahan aku senang kok, mengetahui adikku menikah dengan pemain gitar yang terkenal!"

Setelah berterima kasih, aku keluar dari tempat pernikahan mereka. Orang-orang datang dengan senang, aku keluar dengan perasaan yang tidak bisa saya ungkapkan ke orang-orang. Ternyata sudah malam hari. Dari kejauhan, saya dapat melihat mereka menari bersama. Aku iri. Aku iri dengan Aqeela. Mengapa? Mengapa Tuhan mempunyai rencana lain? Mengapa dia tidak menjadi pasanganku? Aku pergi ke taman bunga favoritku, dan melihat kolam yang ada disana. Kolamnya jernih, dan mengkilau karena cahaya bulan.

"Indah sekali. Seperti dia."

Lelah dengan apa saja yang saya sedang pikirkan, saya duduk di bangku dekat dengan kolam itu. Melihat bulan, sambil mengeluarkan air mata...
Ku berkata, "Aku tidak akan pernah puas tanpanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun