Mohon tunggu...
Azk4xx
Azk4xx Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hobi: Memainkan/Membuat musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek: Kepuasan

30 November 2023   23:30 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Abraz, aku mencintaimu. Aku sudah lama menyukaimu. Aku ingin kamu menjadi pacarku. Aku ingin kita bersama selamanya. Apa kamu mau menerima cintaku?"

Aku menatap matanya dengan harap. Aku menunggu jawabannya dengan tegang. Aku berdoa semoga dia merasakan hal yang sama. Tapi, sebelum dia bisa menjawab, aku mendengar suara yang tidak kusangka-sangka.

"Andra, Abraz. Aku datang." teriak Aqeela sambil berlari ke arah kami.

Aku menoleh dan melihat adikku yang tersayang. Dia memakai gaun putih yang anggun. Dia membawa kue ulang tahun untukku. Dia tersenyum lebar dan bersemangat. Aku terkejut dan bingung. Aku tidak tahu dia akan datang.

"Aqeela, apa yang kamu lakukan di sini?!" tanyaku dengan nada heran.

"Aku datang untuk merayakan ulang tahunmu, kak. Aku tahu ini adalah tempat favoritmu. Aku ingin memberimu kejutan. Aku juga membawa Abraz. Dia adalah pacarku. Kamu tahu kan?" jawabnya sambil memeluk Abraz.

Aku terdiam mendengar kata-kata itu. Aku tidak bisa percaya. Abraz adalah pacar Aqeela? Sejak kapan? Mengapa aku tidak tahu? Aku melihat Abraz yang menatapku dengan raut wajah yang sulit kutebak. Apa dia merasa bersalah? Apa dia juga mencintaiku? Apa dia bingung?

Aku melihat mata Aqeela yang berkilau. Dia tampak bahagia dan bangga. Dia menunjukkan cincin di jarinya. Aku sadar itu adalah cincin yang pernah kubeli untuk Abraz. Aku berencana memberikannya saat mengaku cinta. Tapi, ternyata cincin itu sudah ada di tangan Aqeela. Aku tahu Aqeela mencintai Abraz. Aku bisa melihatnya dari matanya.

Aku merasakan sesuatu yang menusuk hatiku. Aku merasakan sakit yang luar biasa. Aku merasakan cinta yang terpendam. Aku mencintai Abraz. Tapi, dia adalah pacar adikku. Aku tidak bisa merebutnya dari adikku. Aku tidak bisa menyakiti adikku. Aku mencintai adikku. Tapi, dia merebut cintaku. Aku tidak bisa memaafkannya. Aku tidak bisa melupakannya.

Aku tersenyum palsu dan berkata dengan suara yang bergetar.

"Selamat ulang tahun untukku. Terima kasih sudah datang. Terima kasih sudah memberiku kejutan. Terima kasih sudah memberiku cinta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun