Mohon tunggu...
Rafi Aura
Rafi Aura Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Di antara kita akan selalu terkenang di kala kata.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dua Lima

25 Juli 2024   21:25 Diperbarui: 25 Juli 2024   21:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelumnya dalam bersekolah saya merasakan sendiri rasanya ketika di sekolah lain mendapatkan relasi dan wawasan yang berkualitas sedangkan sekolah saya kurang mendapatkannya, sakit hati memang rasanya namun saya teringat sebuah kalimat yang mengatakan bahwa apa bila kamu ingin seperti yang di bayangkan maka lakukanlah seperti bayanganmu maka dari itu saya mulai mencoba mengikuti organisasi dengan harapan saya bisa mendapatkan wawasan yang berlimpah, terkadang saya melakukan dispen dari sekolah untuk mengikuti kegiatan provinsi hingga nasional.


Saya senang bisa aktif berkegiatan, bahkan dari guru pun mengatakan bahwa dengan aktifnya kamu di sekolah maka kamu bisa mendapatkan universitas yang mudah. Saya semangat, walaupun saya berada di SMA yang tidak saya sukai tapi saya yakin bahwa di universitas saya bisa mendapatkannya.


Saya pribadi memilih program studi ilmu komunikasi karena memang sesuai dengan bakat dan skill yang saya miliki entah dalam kepanitiaan, organisasi dan dilingkungan. Saya sadar bahwa komunikasi itu penting bagi kehidupan di masa depan, semua memerlukan komunikasi yang baik agar terlaksananya kehidupan yang lebih baik salah sedikit dalam berkomunikasi pasti imbasnya sangatlah hebat. UPNV Jogjakarta  saya pilih karena memang sebagai harapan saya untuk mendapatkan pengetahuan lebih dalam jenjang yang lebih tinggi.


Sebelumnya saya sudah di terima di universitas di surabaya dengan jurusan sastra inggris dan universitas swasta di jogjakarta dengan jurusan ilmu komunikasi, namun pada akhirnya saya mencabut semua hasil kelolosan itu karna saya menunggu pengumuman dari upn dan mengharapkan kelolosan di lain sisi saya sebagai anak tunggal pun tidak rela apa bila meninggalkan kedua orang tua yang sudah berumur untuk berpendidikan di surabaya dan saya juga tidak rela bila harus di PTS dengan ukt yang sangat tinggi dengan faktor ekonomi yang masih tidak jelas ini.


Namun Semua yang terjadi saat ini di luar ekspetasi, saya merasa pantas untuk bisa memasuki universitas ini karna memang saya memiliki harapan dan sudah mengorbankan universitas lain. Saya harap pihak universitas dan juga kementrian pendidikan bisa mengetahui bahwa semua putra putri bangsa memiliki mimpi yang sama untuk bisa memajukan negeri ini dan kami pun memiliki kesempatan yang sama untuk meraihnya. Apakah kita anak muda harus terus menerus bersaing untuk bisa mendapatkan pendidikan yang setara? Lalu bagaimana nasib mereka yang akhirnya tidak lolos? Kemanakah nasib mimpi mereka, saya tidak rela apa bila mimpinya harus di kubur dalam -- dalam.


Harapannya kami yang aktif dalam kemanusiaan, dan organisasi bisa memiliki kesempatan yang sama seperti mereka yang memiliki prestasi di bidang  akademik dan non akademik. Sekian, maaf apa bila tergesa -- gesa. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun