Mohon tunggu...
Rafi Arya Putra Pratama
Rafi Arya Putra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD Universitas Trunojoyo Madura

Anime and Football Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Metode Bercerita Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Melatih Keterampilan Menyimak Siswa Kelas I SDN Banyuajuh 2

18 Desember 2024   02:17 Diperbarui: 18 Desember 2024   02:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Penulis melakukan tanya jawab terkait bacaan yang telah disimak siswa

               Menguasai kemampuan menyimak merupakan hal penting bagi siswa sekolah dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Menjadi seorang pendengar yang baik dan penuh perhatian untuk memahami apa yang disampaikan oleh pembicara adalah intinya dari kegiatan menyimak. Dengan keterampilan tersebut, siswa dapat memperoleh informasi dan memahami isi atau makna dari apa yang diungkapkan. Oleh karena itu, menyimak sangat penting untuk meningkatkan keterampilan berbahasa yang efektif. Selain itu, keterampilan menyimak juga berperan besar dalam keberhasilan pembelajaran siswa. Proses pembelajaran akan lebih optimal jika siswa dapat memahami pesan dan informasi dari materi dan buku yang disampaikan guru.

               Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan menyimak acap kali dipercaya sulit serta membosankan bagi siswa. Hal ini ditimbulkan dari beberapa faktor, baik dari sisi guru maupun siswa sendiri. Dari sisi guru, salah satu penyebabnya merupakan kurangnya kemampuan pada menentukan metode pembelajaran yang efektif buat membangkitkan minat dan motivasi siswa pada keterampilan untuk menyimak. Guru seringkali memakai metode ceramah yang kurang menarik, sebagai akibatnya menciptakan siswa merasa bosan bahkan mengantuk. Selain itu, banyaknya siswa dalam suatu kelompok belajar menjadi tantangan tersendiri bagi guru yang ingin menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien. Dari sisi siswa, faktor yang mempengaruhi keterampilan menyimak adalah rendahnya minat belajar. Banyak siswa yang menganggap mendengarkan penjelasan guru itu membosankan. Kondisi kelas yang kurang kondusif, dan kecenderungan siswa bercanda dengan temannya, seringkali menimbulkan kegaduhan sehingga membuat mereka sulit berkonsentrasi dan memahami materi yang disampaikan guru.

               Upaya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan efektif seringkali menemui berbagai tantangan yang memerlukan solusi dari pihak guru. Salah satu tantangan utamanya adalah memilih metode pembelajaran. Guru harus mempunyai keterampilan untuk mengidentifikasi metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas, yang dapat mengaktifkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan membantu mereka memahami dan menguasai setiap konsep mata pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa dan memberikan gambaran yang jelas kepada siswa, sehingga mereka dapat lebih mudah menyimak Salah satu metode yang penulis pilih untuk melatih keterampilan menyimak siswa kelas I SDN Banyuajuh 2 adalah metode bercerita.

Sumber: Penulis melakukan tanya jawab terkait bacaan yang telah disimak siswa
Sumber: Penulis melakukan tanya jawab terkait bacaan yang telah disimak siswa

               Berikut adalah langkah-langkah penerapan metode bercerita yang penulis terapkan di kelas I SDN Banyuajuh II:

1. Memilih cerita yang tepat sesuai dengan siswa.

Penulis dalam hal ini memilih cerita yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa kelas I. Cerita yang dibacakan memiliki tema-tema sederhana dengan lebih banyak gambar atau ilustrasi dibandingkan tulisan. Tema cerita yang dipilih berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan mengandung nilai moral positif. Contohnya cerita tentang persahabatan, gotong-royong, atau hewan-hewan yang hidup harmonis.

2. Persiapan media dan suasana kelas

Untuk membuat pembelajaran lebih menarik, penulis menggunakan media bantu seperti gambar ilustrasi atau alat peraga sederhana. Suasana kelas dibuat lebih kondusif dengan pengaturan posisi duduk membentuk setengah lingkaran agar siswa bisa fokus menyimak cerita.

3. Gaya menyampaikan cerita

Penulis menyampaikan cerita dengan intonasi suara yang bervariasi, gestur tubuh, dan ekspresi wajah yang mendukung cerita. Hal ini bertujuan agar cerita lebih hidup dan siswa semakin tertarik untuk menyimak dengan seksama.

4. Melakukan interaksi dan refleksi dengan siswa

Setelah cerita selesai, siswa diajak berdiskusi dengan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Apa judul cerita tadi?
  • Siapa tokoh utama dalam cerita?
  • Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?
  • Apa pesan moral yang bisa dipetik dari cerita tersebut?

               Selama penulis menggunakan metode bercerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SDN Banyuajuh 2 penulis merasa metode ini terbukti efektif dalam melatih keterampilan menyimak pada siswa. Penerapan metode bercerita ini memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan konsentrasi, antusiasme, serta kemampuan siswa dalam memahami dan mengolah informasi dari cerita yang disampaikan. Harapannya, pengalaman penulis ini dapat menjadi inspirasi bagi para guru lainnya di luaran sana untuk menerapkan metode bercerita di kelas mereka, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan menyimak. Mari mendidik dengan cerita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun