Penulis menyampaikan cerita dengan intonasi suara yang bervariasi, gestur tubuh, dan ekspresi wajah yang mendukung cerita. Hal ini bertujuan agar cerita lebih hidup dan siswa semakin tertarik untuk menyimak dengan seksama.
4. Melakukan interaksi dan refleksi dengan siswa
Setelah cerita selesai, siswa diajak berdiskusi dengan beberapa pertanyaan, seperti:
- Apa judul cerita tadi?
- Siapa tokoh utama dalam cerita?
- Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?
- Apa pesan moral yang bisa dipetik dari cerita tersebut?
        Selama penulis menggunakan metode bercerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SDN Banyuajuh 2 penulis merasa metode ini terbukti efektif dalam melatih keterampilan menyimak pada siswa. Penerapan metode bercerita ini memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan konsentrasi, antusiasme, serta kemampuan siswa dalam memahami dan mengolah informasi dari cerita yang disampaikan. Harapannya, pengalaman penulis ini dapat menjadi inspirasi bagi para guru lainnya di luaran sana untuk menerapkan metode bercerita di kelas mereka, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan menyimak. Mari mendidik dengan cerita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H