Mohon tunggu...
Rafi Aristo Wibisono
Rafi Aristo Wibisono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Pertanian Kota Batu: Apel sebagai Andalan

16 November 2023   00:04 Diperbarui: 16 November 2023   00:35 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian bukan hanya sekedar aktivitas ekonomi semata. Tetapi juga menjadi fondasi pengembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Lasaksi (2023) menggambarkan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya sekedar proses, tetapi juga upaya meningkatkan pendapatan per kapita dan menciptakan peluang kerja yang lebih luas. Begitu pula dengan pandangan Djadjuli (2018), yang menegaskan bahwa pembangunan ekonomi yang tepat akan memberikan dampat Postif seperti peningkatan pendapatan, lapangan pekerjaan, daya beli masyarakat, dan produksi.

Dalam hal ini, kota Batu di Jawa Timur selain dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menawan, tetapi juga memancarkan potensi luar biara dalam sektor pertanian. Khususnya hortikultura. Menurut -BPS (2020), sektor pertanian menjadi kekuatan kedua terbesar bagi Kota Batu. Fakta ini didukung oleh luas wilayah Kota Batu yang didominasi oleh lahan pertanian mencapai 175.685, 77 ribu Ha.

Kota Batu dan Apelnya

Salah satu produk unggulan dari Kota Batu yang sangat terkenal adalah apel. Kota Batu dikenal sebagai "Kota Apel" dan memiliki berbagai varietas apel dengan rasa yang luar biasa. Dengan suhu sejuk khas pegunungan, Kota Batu menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan apel berkualitas tinggi. Tidak heran jika apel menjadi komoditas andalan dalam sektor pertanian di sini. Selain apel, Kota Batu juga memproduksi berbagai sayuran segar seperti kubis, wortel, dan tomat. Pertanian organik semakin populer, dengan para petani yang beralih ke metode organik untuk menghasilkan makanan yang lebih sehat dan lebih ramah lingkungan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, produksi apel di Kota Batu pada tahun 2023 mencapai 303.066 kwintal, naik dari 299.334 kwintal pada tahun 2022. Peningkatan produksi tersebut sebesar 1,2%.

Luas lahan perkebunan apel di Kota Batu mencapai 1.953 hektar. Sebagian besar lahan perkebunan apel berada di Kecamatan Bumiaji dan Junrejo.

Apel yang dibudidayakan di Kota Batu adalah jenis apel manalagi, rome beauty, dan golden delicious. Apel manalagi merupakan jenis apel yang paling banyak dibudidayakan di Kota Batu. Apel dari Kota Batu memiliki kualitas yang baik dan diminati oleh konsumen di dalam dan luar negeri. Apel dari Kota Batu juga telah mendapatkan sertifikasi organik dari Kementerian Pertanian. Pertanian apel di Kota Batu memiliki potensi yang besar. 

Faktor Pendukung Pengembangan Potensi Pertanian Apel di Kota Batu

- Kondisi geografis dan iklim yang cocok untuk budidaya apel

- Pengetahuan dan keterampilan petani apel yang sudah teruji

- Ketersediaan sarana dan prasarana pertanian yang memadai

Pejabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai di Kota Batu, menjelaskan, potensi wilayah Kota Batu yang memiliki ratusan hotel dan menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Timur tersebut, bisa menjadi satu wadah untuk memasarkan produk apel yang diproduksi oleh petani lokal tersebut. Menurutnya, potensi pasar untuk produk apel hasil para petani Kota Batu tersebut dinilai masih memiliki peluang yang cukup luas. Produk-produk apel hasil produksi wilayah Kota Batu, diharapkan ke depan bisa lebih kompetitif. Ia menambahkan, memang banyak yang beranggapan bahwa produk apel lokal Kota Batu kalah bersaing dengan produk impor. Namun, ia meyakini bahwa produk apel lokal Kota Batu memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan produk impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun