Keunikan kota Jakarta tidak hanya dengan banyak nya gedung-gedung pencakar langit saja tetapi terdapat juga etnis atau penduduk aslinya yaitu betawi. Betawi juga memiliki ciri khas dan adat istiadatnya beragam budaya, bahasa, dan kultur Sebagai anak bangsa, kita patut menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.
Masyarakat Betawi yang dikenal juga dengan sebutan masyarakat Batavia mempunyai sejarah yang panjang. Mereka merupakan kelompok masyarakat adat yang muncul pada masa penjajahan di Jakarta. Di sini kami berbagi beberapa elemen penting budaya Betawi, mulai dari masakannya hingga tarian budayanya dan banyak lagi antara lain:
RUMAH KEBAYA
Rumah Kebaya terkenal dengan atapnya yang menyerupai pelana yang terlipat dan jika dilihat dari samping lipatannya kemudian menjadi mirip dengan bagian tepi bawah pakaian adat kebaya,Rumah Kebaya berasal dari perpaduan berbagai budaya, memiliki beberapa kesamaan dengan rumah-rumah lain dari kelompok etnis lain.
ONDEL-ONDEL
Tokoh wayang berukuran besar ini, selalu berpasangan, laki-laki dan perempuan, menjulang setinggi 2,5 meter. Rangkanya terbuat dari bambu, dan wajahnya yang bermata melotot terbuat dari kayu. Di atas kepala mereka, mahkota liar dari ijuk hitam bermunculan ke segala arah. Meskipun penampilan mereka yang cerah dan meriah tampaknya telah menurun selama bertahun-tahun  dengan pengamen pinggir jalan (yang agak menakutkan) meremehkan maskot kota yang dapat menyangkal betapa ikonik dan dikenalnya ‘ondel-ondel’ Jakarta.
TARIAN SIRIH KUNING
Tari Sirih Kuning lahir dari adaptasi bertahun-tahun dari tari cokek, sebuah pertunjukan Tionghoa yang berakulturasi seiring berjalannya waktu. Secara tradisional dibawakan oleh para saudagar yang menetap dan menyatu dengan adat istiadat setempat di Batavia, tari cokek ditampilkan secara berpasangan antara laki-laki dan perempuan, namun seiring berjalannya waktu, versi lain yang dibawakan secara berkelompok kebanyakan perempuan menjadi lebih umum dengan lika-liku tersendiri. bergantian, melahirkan Sirih Kuning.
Keindahan tarian ini terletak pada keselarasan pemain dan ritme yang diiringi oleh ansambel gambang kromong yang memainkan lagu terkenal Sirih Kuning. Lirik lagu ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang mencoba merayu seorang gadis cantik untuk dinikahi dan oleh karena itu, ini juga menandakan peristiwa yang paling umum di mana orang-orang akan menampilkan tarian ini: dalam pernikahan Betawi, tepat pada prosesi serah terima Sirih Dare, yaitu kerucut yang terbuat dari daun sirih kuning dengan kuntum bunga mawar di tengahnya. Pengantin pria akan memberikan Sirih Dare kepada pengantin barunya sambil menampilkan tarian Sirih Kuning, sebuah tradisi yang melambangkan seorang pria yang meminta istri barunya untuk mendampinginya saat mereka memulai hidup baru bersama.