*Judul Hanya Pemanis.
Ramadhan kali ini Rasanya tidak ada yang berbeda. Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan banyak warga wakanda berbondong-bondong untuk pergi ke Mall untuk berburu discount belanja (قيام المجمَّع التِّجاريُّ) . Bukan tanpa alasan, orang-orang pergi berbelanja pakaian dimaksudkan untuk dipakai di hari yang fitri yaitu pada perayaan Eid al-Fitr, karena tradisi di negara kami ketika hari raya fitri orang-orang memakai pakaian terbaiknya, baik itu pakaian baru ataupun terdahulu. Antusiasme Masyarakat pun melonjak karena di Mall-mall terntentu seperti Griya, Yogya, Matahari dsb biasanya terdapat discount gede-gedean hingga 80%. Pada saat yang bersamaan banyak masyarakat yang mendapatkan "bonus" dari pekerjaannya. Jadi hemat penulis ini merupakan kombinasi yang sempurna, yaitu antara Modal + Kebutuhan+Keinginan+Discount = Belanja.
Disisi lain, dalam 10 Hari terakhir bulan Ramadhan banyak sekali keutamaan-keutamaan yang tak ternilai harganya dibandingkan Harga baju diskonan.
1. Lailatul Qadar
Keistimewaan terbesar yang terdapat pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah lailatul qadar. Lailatul qadar merupakan malam diturunkannya Alquran. Malam tersebut istimewa karena ia lebih baik dibandingkan 1000 bulan sebagaimana firman Allah Ta’ala,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (۲) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (۳) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ((٥
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Para malaikat dan ar-Ruh (Jibril) turun dengan izin Rabb-nya untuk mengurus setiap urusan. Keselamatan pada malam itu hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 1-5)
2. I'tikaf di Masjid
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan melakukan ketaatan kepada Allah. Ketika seseorang melakukan i’tikaf maka ia mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, menahan jiwanya untuk bersabar dalam ibadah, memutus hubungan dengan makhluk untuk berkomunikasi dengan Khaliq–nya, mengosongkan hati dari kesibukan dunia yang menghalanginya dari mengingat Allah Ta’ala dan sibuk beribadah dengan melakukan dzikir, membaca Alquran, shalat, berdoa, bertaubat, dan beristigfar.
3. Qiyamul Lail
Di antara amalan yang istimewa di 10 hari terakhir Ramadhan adalah bersungguh-sungguh dalam shalat malam, memperlama shalat dengan memperpanjang berdiri, ruku’, dan sujud. Demikian pula memperbanyak bacaan Alquran dan membangunkan keluarga dan anak-anak untuk bergabung melaksanakan shalat malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berdiri (untuk mengerjakan shalat) pada lailatul qadr karena keimanan dan hal mengharap pahala, akan diampuni untuknya segala dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari no. 1901)
Disini penulis hanya menuliskan 3 kutamaan dari keutamaan-keutamaan lainnya. Pertanyaannya Lebih baik mana antara menghidupkan Masjid dengan menghidupkan Mall pada bulan Ramadhan? Karena hidup harus moderat/balance/Tawasuth Sebenarnya ketika kita berbelanja itu merupakan hal baik, karena didalamnya terdapat peluang untuk bersedekah, banyak sekali kita berbelanja barang untuk sanak-saudara kita dan InsyaAllah akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat, ketika berbelanja pun kita menghidupkan Roda Ekonomi karena didalamnya terdapat Demand and Suplly yang secara simpelnya banyak campur tangan tenaga-tenaga pekerja yang penuh harap mendapatkan "Bonus" dari pekerjaannya. Yang menjadi catatan ialah ingat waktu bahwa di 10 hari terakhir ramadhan juga sebagai Muslim yang Taat harus senantiasa mem-boost amalan-amalan kita seperti menunaikan Zakat ketika telah mencapai Nishabnya karena Ramadhan Sebentar lagi akan meninggalkan kita...
Sedih karena yang dicintai akan segera berpisah. Coba dibayangkan jika ramadhan ini seperti anak atau anggota keluarga kita yang akan berangkat pergi dan tidak ada kepastian untuk kembali. Bagaimana perasaan kita? Mungkin air mata kita yang akan melepaskan kepergian mereka.
Perasaan inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Sedih karena bulan ramadhan yang akan berakhir ini akan berangkat meninggalkan orang yang mencintainya. Walaupun mungkin nanti akan kembali tetapi tidak ada jaminan kita akan bertemu kembali dengannya karena bisa jadi nyawa kita sudah diambil oleh Allah swt.
Bandung, 12 April 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI