Dengan Menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Ini merupakan pengalaman pertama bagi saya menulis di kompasiana.com . Menulis memang menjadi sesuatu yang menyenangkan, terlebih menulis ini sesuatu yang saya jadikan hobby selain bermain bulutangkis, futsal, bermain game dan membaca. Semoga tulisan ini bisa teman-teman nikmati kata demi kata, kalimat demi kalimat dan Semoga bermanfaat :)Â
Ramadhan menjadi bulan diwajibkannya Umat Muslim melaksanakan Ibadah Puasa. Puasa Merupakan Rukun Islam yang keempat yang Tuhan Allah SWT Syari'atkan kepada Hambanya.Â
Â
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S Al-baqarah : 183)
Bulan Ramadhan juga disebut dengan bulan Pendidikan/Pelatihan (Syahru at-Tarbiyyah). Pada bulan ramadhan umat Muslim di didik oleh Tuhan yang maha esa selama 30 hari untuk banyak menahan diri dari perkara yang sia-sia. Umat muslim di didik untuk disiplin melaksanakan Shalat tepat waktu, Kemudian Tuhan mendidik untuk Bersabar karena saat ramadhan semua kebaikan akan dibalas dengan pahala yang dilipatgandakan, Di bulan Ramadhan juga Umat muslim di didik olehNya untuk Jujur dalam segala tindak-tanduknya karena merasa diawasi olehNya (Ihsan)
Sebenarnya banyak kebaikan yang dapat dilakukan ketika seorang muslim menunaikan ibadah Puasa seperti, menahan rasa lapar dan dahaga, menahan diri dari hal-hal yang tiada guna (nonsense), menahan dari bergunjing (Ghibah), menahan diri dari hawa nafsu, membaca quran, memperbanyak Dzikir, menunaikan Zakat,Infak dan Sedekah serta banyak kebaikan-kebaikan social lainnya.
Disiplin, Bersabar dan Jujur merupakan pekerjaan emosi yang erat kaitannya dengan EQ  atau kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Menurut buku yang telah saya baca yaitu ESQ karya Ary Ginanjar Agustian dikatakan bahwa Pendidikan di Indonesia terlalu menekankan arti nilai akademik, kecerdasan otak atau IQ saja. Jarang sekali ditemukan pendidikan tentang Kecerdasan emosi (EQ) yang mengajarkan tentang : Integritas, Kejujuran, Komitmen, Visi, Disiplin, kreatifitas, ketahanan mental, Kebijaksanaan, Keadilan dan Prinsip Kepercayaan.Â
Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan oleh umat manusia, seperti yang dikatakan Shandel yang dikutip oleh Ali Syariati dalam bukunya "Haji" bahwa bahaya paling besar yang dihadapi umat manusia pada zaman sekarang bukanlah ledakan bom atom, tetapi perubahan fitrah. Unsur kemanusiaan didalam dirinya sedang mengalami kehancuran sedemikian cepat, sehingga yang tercipta sekarang ini adalah sebuah ras yang non manusiawi. Inilah mesin yang berbentuk manusia yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan dan kehendak alam yang Fitrah, ia telah dijual dan dia sendirilah yang harus membayar harganya. Ia berbaris didepan rumah "rumah perampok" menanti gilirannya untuk dirampok. Itulah gambaran Ali Syariati untuk orang-orang yang buta hati atau buta nurani. Bahasa agamanya, tidak memiliki iman. Dan bahasa modernnya EQ Rendah.
Betapa dahsyatnya kemuliaan Ramadhan karena didalamnya Tuhan Yang Maha Esa langsung mendidik hambanya selama 30 hari untuk membiasakan/melatih Emosional manusia seperti Disiplin, Bersabar dan Jujur. Seperti yang dikatakan Ali Syariati bahwa gambaran orang-orang yang buta hati/nurani, bahasa agamanya ialah tidak memiliki iman. Dan bahasa modernnya ialah memiliki EQ Rendah. Oleh karena itu marilah kita sama-sama memaksimalkan Ramadhan kali ini dengan amalan-amalan yang Tuhan Perintahkan sehingga dapat mengasah Kecerdasan Emosional kita.