Manajemen hubungan masyarakat (public relations) merupakan salah satu fungsi penting dalam organisasi bisnis atau non-profit. PR bertugas untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, investor, dan media.
Di era digital, PR menghadapi tantangan baru dalam menjalankan fungsinya. Teknologi digital telah mengubah cara orang berinteraksi dan mengonsumsi informasi. Hal ini menuntut PR untuk mengembangkan strategi baru yang efektif dalam era digital. PR memainkan peran penting dalam berbagai aspek kegiatan organisasi, seperti:
- Membangun citra positif organisasi
- Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan
- Mengelola krisis komunikasi
- Membangun hubungan dengan media
Di era digital, PR menghadapi tantangan baru dalam menjalankan fungsinya. Teknologi digital telah mengubah cara orang berinteraksi dan mengonsumsi informasi. Hal ini menuntut PR untuk mengembangkan strategi baru yang efektif dalam era digital.
Strategi Baru dalam Manajemen Hubungan Masyarakat di Era Digital
Berikut adalah strategi baru dalam manajemen hubungan masyarakat yang sukses di era digital:
1. Penyebaran informasi secara real-time
Di era digital, orang ingin mendapatkan informasi secara real-time. Oleh karena itu, PR perlu menyebarkan informasi secara cepat dan tepat waktu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial, email, atau aplikasi pesan instan. Misalnya, sebuah perusahaan yang meluncurkan produk baru dapat menggunakan media sosial seperti, instagaram, tiktok, facebook dan lain-lain untuk mengenalkan atau mempromosikan produk tersebut secara real-time, disertai dengan foto atau video produk tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun ketertarikan terhadap produk baru tersebut.
Tak hanya digunaka untuk meluncurka produk semata. Penyebaran informasi secara real-time juga dapat digunakan saat krisis komunikasi. Di saat terjadi krisis komunikasi, PR perlu menyebarkan informasi secara cepat dan tepat waktu untuk mencegah penyebaran informasi yang salah. Misalnya, sebuah perusahaan yang mengalami krisis pencemaran lingkungan dapat menggunakan media sosial untuk memberikan informasi terbaru tentang krisis tersebut kepada publik. Hal ini akan membantu perusahaan untuk membangun kepercayaan publik dan mengelola krisis tersebut dengan baik.
2. Pemanfaatan media sosial
Media sosial merupakan platform yang efektif untuk membangun hubungan dengan pemangku kepentingan. PR dapat menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, berkomunikasi dengan audiens, dan membangun komunitas. Misalnya, sebuah organisasi non-profit dapat menggunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang program-programnya. Hal ini akan membantu organisasi tersebut untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun dukungan untuk program-programnya.
Tak hanya itu, jika kita bisa lebih menggali manfaat dari media sosial, kita akan bisa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan audiens sehingga kita berkesempatan untuk membangun sebuah komunitas. Media sosial dapat digunakan untuk membangun komunitas yang mendukung organisasi. Misalnya, sebuah perusahaan dapat membuat grup Facebook untuk pelanggannya. Grup ini dapat digunakan untuk pelanggan untuk berbagi informasi dan pengalaman mereka tentang produk atau layanan perusahaan tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan untuk membangun loyalitas pelanggan.
3. Penciptaan konten yang menarik dan informatif
Konten yang menarik dan informatif akan lebih menarik perhatian pemangku kepentingan. PR perlu menciptakan konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens. Misalnya, sebuah perusahaan dapat membuat konten video yang menarik untuk mempromosikan produknya. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik perhatian mereka terhadap produk tersebut.
4. Pembangunan hubungan dengan influencer
Influencer memiliki pengaruh besar terhadap audiensnya. PR dapat membangun hubungan dengan influencer untuk menyebarkan informasi dan membangun citra positif organisasi. Misalnya, sebuah perusahaan dapat bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produknya. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun kepercayaan terhadap produk tersebut.
Tak hanya itu, PR dapat mengadakan acara bersama dengan influencer untuk membangun hubungan yang lebih baik. Misalnya, sebuah organisasi non-profit dapat mengadakan acara amal bersama dengan influencer. Hal ini akan membantu organisasi tersebut untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan influencer dan meningkatkan kesadaran publik tentang masalah yang mereka tangani.
5. Penggunaan data untuk analisis dan evaluasi
Data dapat digunakan untuk menganalisis tren dan efektivitas strategi PR. PR perlu menggunakan data untuk memahami perilaku pemangku kepentingan dan mengukur keberhasilan strategi PR. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan data untuk menganalisis tren penggunaan media sosial. Hal ini akan membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi media sosial yang lebih efektif.
Tak hanya itu, kita juga dapat menggunakan data untuk mengukur keberhasilan strategi PR. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan data untuk mengukur tingkat interaksi audiens dengan konten media sosialnya. Hal ini akan membantu perusahaan untuk mengetahui apakah strategi media sosialnya berhasil.
Kesimpulan
Era digital telah mengubah cara orang berinteraksi dan mengonsumsi informasi. Oleh karena itu, PR perlu mengembangkan strategi baru yang efektif dalam era digital. Strategi-strategi yang telah disebutkan di atas dapat membantu PR untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemangku kepentingan di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H