Rashford: Predator yang Sempat Tertidur?

Marcus Rashford, atau biasa dikenali sebagai Rashford, adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Inggris yang merupakan pemain inti atau penting Manchester United saat ini. Rashford merupakan talenta berbakat murni dari akademi Manchester United. 

Pemain dengan tinggi 185 cm itu melakoni debut pertamanya bersama tim senior Manchester United saat menghadapi Midtjylland di UEFA Europa League pada 25 Februari 2016. Di pertandingan pertamanya itu Manchester United meraih kemenangan 5-1 atas Midtjylland di leg kedua babak 32 besar Liga Europa.

 Rashford pada dasarnya adalah hanya sebagai pemain tambahan yang datang di akhir setelah cederanya Anthony Martial saat pemanasan. Kendati demikian hal itu tidak membuat dirinya patah semangat. Pada laga debutnya tersebut ia sudah menunjukkan penampilan impresif dan ciamik dengan mencetak 2 gol ke gawang lawannya, alhasil Rashford menjadi man of the match pada laga tersebut, setelah sumbangan 2 golnya di babak kedua. 

Gol Rashford saat melakoni laga melawan Midtjylland di babak 32 Liga Europa tersebut adalah sebuah rekor pemain termuda Manchester United yang mencetak gol di kancah Europa mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh George Best. Kemudian Rashford melakoni debutnya di Liga Inggris tiga hari kemudian pada 28 Februari 2016. 

Baca juga: Casemiro: Kepinginan Puzzle MU yang Hilang?

Dalam laga debutnya tersebut Manchester United menjamu tamu yang cukup merepotkan, yaitu Arsenal. Meskipun Manchester United bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi Arsenal adalah lawan yang tangguh. Akan tetapi dalam laga big match tersebut Rashford tidak merasa canggung sedikitpun, ia bahkan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. 

Hal ini dibuktikan dengan ia mencatatkan namanya di papan skor dengan menyumbangkan 2 gol. Berkat 2 golnya tersebut Manchester United mampu menang dengan skor 3-2 di kandang sendiri atas tim tamu Arsenal. Pada laga debutnya di Liga Inggris ia juga mencatatkan namanya di papan skor, yaitu saat melakoni laga melawan Arsenal. 

Dengan capaiannya tersebut Rashford menjadi pemain termuda ketiga untuk mencetak gol bagi Manchester United di Liga Inggris, setelah Federico Macheda dan Danny Welbeck, dan masuk dalam pemain keenam yang terlibat dalam tiga gol pada debutnya di Liga Inggris. Sungguh talenta berbakat dan luar biasa yang dimiliki Manchester United.

Akan tetapi performa Rashford pernah menurun derastis, ia bahkan sempat ribut dengan fans Setan Merah dan tidak dipanggil timnas Inggris. Turbulensi yang dialami Rashford yaitu saat musim 2021/2022, khususnya saat kedatangan Ralf Rangnick di Old Trafford. Sejatinya Rashford pernah mengalami cidera bahu dan pulih dari cideranya pada bulan Oktober. 

Baca juga: MU Tidak Pernah Menang di Anfield?

Setelah itu Rashford belum bisa menemukan performa terbaiknya. Rashford kesulitan mendapatkan tempat utama di tim, kemudian datanglah Ralf Rangnick, yang jarang memberikan kesempatan untuk menjadi starter. Setelah Ralf Rangnick didepak dari kepelatihan Manchester United penampilan Rashford sebenarnya sudah membaik, namun belum se gacor dan ciamik seperti dahulu kala.

Banyak yang menduga bahwa penampilan kurang maksimal yang ditunjukkan Marcus Rashford karena kehadiran sang Mega bintang Cristiano Ronaldo. Akan tetapi semua itu berubah, kita sang Mega bintang Cristiano Ronaldo diputus kontrak oleh Manchester United. Penyerang Manchester United (MU), Marcus Rashford menjadi lebih produktif setelah Cristiano Ronaldo meninggalkan Setan Merah. 

Rashford tampil impresif sejak Piala Dunia 2022 dengan mencetak 14 gol di semua kompetisi. Banyak pihak percaya bahwa Rashford menemukan bentuk permainan terbaiknya karena Ronaldo sudah tidak ada lagi di MU. Bahkan, saat kompetisi baru menginjak Februari, pemain asal Inggris ini telah mencetak 22 gol, menyamai musim terbaiknya pada tahun 2019/2020.

Menurut Sports Bibble, sejak Ronaldo pergi dari MU pada November 2022, Rashford telah mencetak 15 gol dalam 25 pertandingan. Artinya, pemain berusia 25 tahun ini mencetak satu gol setiap 123 menit. Sebuah jumlah yang cukup produktif bagi seorang striker. 

Sebaliknya, dia hanya mampu mencetak 12 gol dari 42 pertandingan, atau satu gol setiap 204 menit ketika bermain bersama Ronaldo. Statistik mengagumkan lain yang sukses dicatatkan Rashford adalah jumlah tembakan per 90 menit. 

Kini, dia mencatatkan 3,2 tembakan per 90 menit, jauh lebih baik saat masih ada Ronaldo yang hanya 1,7 tendangan. Tembakan tepat sasarannya pun mengalami peningkatan dari 1,2 per 90 menit menjadi 2,9 per 90 menit ketika Ronaldo masih jadi pusat permainan Manchester United.

Peningkatan ini karena Rashford harus mengerjakan tugas defensif ketika bermain bersama Ronaldo yang lebih banyak berada di area lawan. Selain itu, dia juga punya peran berbeda saat ini yang lebih menyerahkan urusan kreatif kepada Bruno Fernandes atau Christian Eriksen, sebelum cedera.

Peran ini bisa dilihat ketika MU bertemu Barcelona di Camp Nou dalam pertandingan Liga Europa. Ketika itu, pelatih Manchester United, Erik ten Hag menempatkan Weghorst sebagai pemain kreatif atau disimpan di nomor 10. Alhasil, dia tampil luar biasa dengan mencetak satu gol pada pertandingan yang berakhir dengan skor sama kuat, 2-2. 

Kembalinya performa terbaik dari sang predator juga tak lepas dari skema kepelatihan Erik Ten Hag, di era kepelatihannya Rashford mampu tampil impresif dan ganas didepan gawang. Banyak sekali rekor yang ia pecahkan setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan kedatangan Erik Ten Hag di Manchester United. Terakhir ia mempersembahkan trofi Carabao Cup untuk Manchester United. Kini ia sedang fokus untuk membawa Setan Merah meraih gelar-gelar berikutnya.