Untuk kita yang sedang berjuang
Bukan hal yang mudah menderita sudah terasa Pahit sudah jadi biasa bahkan sudah lumrah
Perjalanan diiringi tangis air mata Ditanya tetapi tegar menjawab aku baik-baik saja
Melihat anak-anak bermain sambil tertawa Entah mengapa kitapun ikut bahagia
Ingin rasanya kembali ke masa dimana tak ada beban yang merenggut waktu dan pikiran
Ingin rasanya menjalani hari tanpa pusing akan esok hari dan hari-hari berikutnya
Ingin menyerah tetapi sadar kita adalah pundak dari orang tua
Bukannya tak ingin mendengarkan keluh kesah seseorang tetapi lebih kepada tak ingin menambah beban fikiran
Yang kuperjuangkan kadang terasa seperti bulan, kadang terlihat jelas kadang pun samar bahkan tak terlihat
Ingin rasanya berhenti tetapi pasti akan ada yang kecewa baik itu kolega bahkan orang tua
Capek sebenarnya iya, Tersiksa juga Iyah
Tetapi kenapa tidak berhenti karena ada hal yang harus di buktikan dan ada orang yang harus dibahagiakan
Belajar dari derita yang diberikan oleh perjalanan akan lebih bijak menentukan kawan dan tujuan
Tetaplah semangat menangislah jika perlu Berteriak lah jika itu bisa membuat hati terasa legah tetapi jangan sekali-kali kota berhenti untuk tetap berjalan
Semangat wahai pejuang tak semua orang mau mendengarkan kesedihanmu jadi cobalah untuk menyemangati diri sendiri
Dan yakinlah semua bernilai ibadah dan akan indah pada waktunya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H