Mohon tunggu...
Rafi febriansyah
Rafi febriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Environment engineer

Be someone who thinks innovatively, visionary, and not bound by limitations

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menuju kata bebas

15 Maret 2022   09:20 Diperbarui: 15 Maret 2022   09:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk kita yang sedang berjuang

Bukan hal yang mudah menderita sudah terasa Pahit sudah jadi biasa bahkan sudah lumrah

Perjalanan diiringi tangis air mata Ditanya tetapi tegar menjawab aku baik-baik saja

Melihat anak-anak bermain sambil tertawa Entah mengapa kitapun ikut bahagia

Ingin rasanya kembali ke masa dimana tak ada beban yang merenggut waktu dan pikiran

Ingin rasanya menjalani hari tanpa pusing akan esok hari dan hari-hari berikutnya

Ingin menyerah tetapi sadar kita adalah pundak dari orang tua

Bukannya tak ingin mendengarkan keluh kesah seseorang tetapi lebih kepada tak ingin menambah beban fikiran

Yang kuperjuangkan kadang terasa seperti bulan, kadang terlihat jelas kadang pun samar bahkan tak terlihat

Ingin rasanya berhenti tetapi pasti akan ada yang kecewa baik itu kolega bahkan orang tua

Capek sebenarnya iya, Tersiksa juga Iyah

Tetapi kenapa tidak berhenti karena ada hal yang harus di buktikan dan ada orang yang harus dibahagiakan

Belajar dari derita yang diberikan oleh perjalanan akan lebih bijak menentukan kawan dan tujuan

Tetaplah semangat menangislah jika perlu Berteriak lah jika itu bisa membuat hati terasa legah tetapi jangan sekali-kali kota berhenti untuk tetap berjalan

Semangat wahai pejuang tak semua orang mau mendengarkan kesedihanmu jadi cobalah untuk menyemangati diri sendiri

Dan yakinlah semua bernilai ibadah dan akan indah pada waktunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun