Mohon tunggu...
Raffly AdillahAmanda
Raffly AdillahAmanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kendala Uji Klinis Vaksin Merah Putih

10 Juli 2022   21:31 Diperbarui: 10 Juli 2022   21:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, membeberkan sejumlah kendala uji klinis vaksin Merah Putih mulai dari muKepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, membeberkan sejumlah kendala uji klinis vaksin Merah Putih mulai dari mutasi virus corona hingga potensi sulit dapat relawan akibat sudah dilakukan vaksinasi massal. Amin menjelaskan bahwa semakin banyak masyarakat yang sudah divaksinasi maka nantinya akan sedikit jumlah subjek yang memenuhi syarat untuk melakukan uji klinis. 

Hal itu diungkap lantaran persyaratan melakukan uji klinis hanya dapat dilakukan kepada subjek atau manusia, yang belum pernah menerima vaksinasi.

"Semakin banyak populasi yang sudah divaksinasi, semakin sedikit jumlah subjek yang memenuhi persyaratan untuk uji klinis, karena persyaratan uji klinis adalah mereka yang belum pernah divaksinasi," ujar Amin dalam webinar Society of Indonesian Science Journalists, Senin (23/8). 

Oleh karena itu Pendapat saya sebagai mahasiswa mengenai vaksin merah putih ialah sangat bermanfaat bagi orang-orang yang belum pernah menerima vaksinasi dan untuk sebagian orang yang sudah melakukan vaksinasi maka nantinya akan sedikit jumlah subjek yang memenuhi syarat untuk melakukan uji klinis karena persyaratan uji klinis hanya dapat dilakukan oleh orang atau subjek yang belum pernah melakukan vaksinasi.di situasi seperti ini banyak keraguan untuk melakukan vaksinasi .dan semakin banyak penyebaran orang terkena virus semakin banyak virus yang bermutasi,oleh karena itu pemerintah juga harus sering memantau varian virus yang mendominasi saat ini,dan varian yang sekarang sering dibicarakan adalah varian delta,dan seiring banyak nya virus corona yang bermutasi belum bisa diprediksi kedepannya aka nada varian seperti apa.kembali ke pelaksanaan vaksin merah putih harus memenuhi kriteria yakni aman,halal,dan efektif,karena jika tidak memenuhi kriteria tersebut nantinya masyarakat akan ragu melakukan vaksinasi.

dan pelaksanaan pembuatan vaksin merah putih bisa membantu Negara-negara yang sama sekali belum pernah melakukan.serta jumlahnya juga memadai atau cukup untuk memnuhi kebutuhan dalam negeri.

Pemerintah juga harus lebih mengutamakan pendirian pabrik vaksin merah putih,karena itu adalah riset dan produksi dalam negri,jika pemerintah hanya mendukung pendirian pabrik vaksin dari Negara lain maka sangat merugikan dan menghambat perkembangan riset yang hampir rampung,karena itu adalah Hasil karya dalam negeri yang harus didukung oleh pemerintah dan vaksn merah putih juga pasti bisa membantu negara-negara lain yang kasus covid nya masih tinggi untuk bisa melakukan vaksinasi. 

Terlebih lagi bahwa riset Vaksin Merah Putih berbasis platform virus yang dimatikan tengah dilakukan uji praklinis dan akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 1-3. Dalam Konsorsium Riset Covid-19, yang dikoordinasikan BRIN,ada 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM. 

Jadi banyak sekali pihak yang membantu untuk membuat riset vaksin merah putih dan pemerintah juga harus mendukung riset karena itu juga adalah suatu hal yang dapat membantu memulihkan Negara Indonesia dari virus Covid 19,di tengah upaya konsorsium riset Covid-19 tersebut mempercepat produksi vaksin pemerintah harus memperhatikan dampak jangka panjang bagi kemajuan riset vaksin tersebut,jangan hanya focus pada investasi.jadi pemerintah harus mengawal riset dan produksi vaksin merah putih dengan berbagai kebijakan pemerintah,jangan belum apa-apa pemerintah sudah mempromosikan vaksin dari Negara lain,sehingga kita terkesan hanya diam saja untuk memulihkan Negara ini dan kurang kreatif untuk melakukan pemulihan jika pemerintah hanya focus ke asset dari Negara lain,juga dilihat senang-senang saja pasar domestik kita yang besar ini diisi dari aset Negara lain. 

Sebagaimana diketahui,saat ini terdapat satu perusahaan asal China yang direncanakan akan memproduksi vaksin di tanah air pada bulan bulan April tahun 2022. Vaksin yang diproduksi merupakan vaksin jenis mRNA. Vaksin mRNA, yakni salah satu jenis vaksin baru yang kandungannya berbeda dengan jenis vaksin lainnya.

Apa yang dilakukan salah satu Anggota DPR RI untuk mendorong pemerintah secepatnya mengupayakan percepatan dalam pengembangan vaksin merah putih,akan bisa mempercepat proses pembuatan vaksin merah putih,karena jika hal tersebut cepat dilakukan maka diyakini program vaksinasi di Indonesia akan semakin cepat,sebab dengan adanya vaksin merah putih tersebut ketergantungan kita masyarakat Indonesia terhadap vaksin dari Negara lain atau jenis lain akan teratasi,jadi jika adanya vaksin merah putih kita tidak hanya bergantung pada vaksin jenis sinovac,astrazeneca,dll.menurut sumber tersebut bagi saya pemerintah harus mengalokasikan tambahan dana pada kelompok riset vaksin merah putih,karena ssat ini Negara kita butuh dana untuk mengatasi keadaan darurat kesehatan di Negara kita dengan begitu,penelitian yang sedang dilaksanakan tidak ada kendala.jika vaksin dari bangsa lain saja kita sudah percaya,ya pastinya vaksin yang dilahirkan atau dibuat oleh rakyat kita sendiri,kita harus lebih percaya lagi

Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang butuh vaksin untuk memenuhi kekebalan tubuh mereka semua,dengan banyak nya masyarakat Indonesia yang masih membutuhkan vaksinasi tentu saja pemerintah harus secepatnya berpikir bagaimana caranya agar semua masyarakat Indonesia mempunyai kekebalan tubuh yang mumpuni untuk menghadapi pandemic saat ini,itu pasti jadi kendala dengan banyak nya masyarakat yang masih membutuhkan vaksinasi Tidak heran jika selain Sinovac, pemerintah juga mengupayakan vaksin Sinopharm, Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer. Tentu tidak tertutup kemungkinan merek-merek lainnya. Yang dibutuhkan sekarang tak lain dukungan negara dari sisi legalitas. Sehingga pengembangan vaksin nusantara bisa berjalan lancar. 

Lagi pula dalam proses yang sejauh ini saya baca, terbukti vaksin nusantara tidak berbahaya. Dan semoga saja vaksin merah putih mendapatkan izin dari pemerintah dan dapat segera diproduksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun