Mohon tunggu...
raffli Liverpool
raffli Liverpool Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMK Negeri 7 Semarang

Saya memiliki hobi sebagai drone pilot

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia

27 November 2024   05:50 Diperbarui: 27 November 2024   08:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.1 Upaya Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19

Sektor manufaktur sempat terpukul oleh pandemi COVID-19, namun telah menunjukkan pemulihan yang signifikan. Pada awal 2023, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 52,7, yang menunjukkan sektor ini dalam kondisi ekspansi dan optimisme pelaku industri tetap tinggi. Menurut Kementerian Perindustrian, pertumbuhan di sektor manufaktur pada periode ini didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama di subsektor makanan dan minuman serta logam dasar.

3.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi

Pengembangan tenaga kerja yang terampil menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk memperkuat sektor manufaktur. Melalui program-program pelatihan berbasis teknologi, pemerintah berusaha untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dalam menghadapi era industri 4.0. Selain itu, integrasi teknologi digital, seperti big data dan kecerdasan buatan, menjadi strategi utama untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor ini di pasar global.

4. Tren Pertumbuhan dan Prospek Masa Depan

Industri manufaktur Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pada 2023, industri alat angkutan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 17,3%, yang didukung oleh peningkatan produksi kendaraan listrik dan respons terhadap permintaan domestik yang tinggi menjelang Lebaran17source. Di sisi lain, industri logam dasar juga menunjukkan potensi yang besar untuk terus berkembang, didorong oleh tingginya permintaan untuk produk logam olahan.

Selain itu, dalam jangka panjang, program hilirisasi dan diversifikasi produk diharapkan dapat memperluas peluang pasar bagi produk manufaktur Indonesia di tingkat global. Penguatan kerja sama internasional dan perdagangan bebas diharapkan dapat membantu memperluas pasar ekspor untuk produk-produk Indonesia, meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya.

Kesimpulan

Industri manufaktur di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang seiring dengan dukungan kebijakan pemerintah dan penguatan teknologi. Meski menghadapi tantangan seperti deindustrialisasi prematur dan ketertinggalan teknologi, berbagai langkah strategis seperti hilirisasi, diversifikasi produk, dan pengembangan SDM diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor ini di masa depan. Pemerintah dan pelaku industri perlu terus berkolaborasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, memanfaatkan peluang teknologi baru, dan meningkatkan kualitas produk dalam menghadapi persaingan global.

Referensi:

Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) - Laporan Industri Manufaktur Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun