Mohon tunggu...
Raffi Muhamad Faruq
Raffi Muhamad Faruq Mohon Tunggu... Peternak - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengalahkan Malas dan Prokrastinasi: Pelajaran Berharga dari, "Buku Antimalas dan Suka Menunda"

1 Januari 2025   17:37 Diperbarui: 1 Januari 2025   17:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: dengta120.com 

Menerapkan Pelajaran dalam Kehidupan Sehari-hari: Sebuah Perjalanan

Namun, buku ini tidak hanya menawarkan teori dan tips untuk mengatasi malas. Choi Myeong-gi mengajarkan kita sebuah pelajaran yang lebih mendalam, yaitu pentingnya konsistensi dan kedisiplinan dalam melawan kebiasaan buruk ini. Mengubah kebiasaan bukanlah perkara instan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang memerlukan ketekunan.

Dalam kehidupan nyata, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang tampak tidak ada habisnya. Hari-hari kita dipenuhi dengan tugas, deadline, dan tekanan lainnya. Dalam situasi seperti ini, mudah untuk jatuh kembali ke dalam kebiasaan menunda. Namun, Choi mengingatkan kita bahwa dalam setiap perjalanan menuju perubahan, kegagalan adalah bagian dari proses. Yang terpenting adalah kemampuan kita untuk bangkit kembali setelah terjatuh, untuk terus berjalan meskipun jalan yang ditempuh tidak selalu mulus.

Di sinilah kekuatan buku ini terasa. Ia bukan hanya sekadar memberikan petunjuk praktis, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan makna dari setiap keputusan yang kita ambil. Setiap kali kita memilih untuk bertindak, meskipun langkah itu kecil, kita sedang berinvestasi pada masa depan kita yang lebih baik. Dalam dunia yang serba cepat ini, kita sering lupa bahwa kemajuan sejati datang dari disiplin yang terjaga dan keberanian untuk memulai.

Kesimpulan: Menemukan Kebebasan dalam Aksi

Pada akhirnya, Buku Antimalas dan Suka Menunda adalah lebih dari sekadar panduan untuk mengalahkan prokrastinasi. Buku ini adalah panggilan untuk kebebasan. Kebebasan dari kebiasaan buruk yang menahan kita, kebebasan dari rasa takut yang membelenggu kita, dan kebebasan untuk hidup sesuai dengan potensi terbaik kita. Choi Myeong-gi mengajak kita untuk tidak membuang waktu lebih lama lagi, tetapi untuk mulai bertindak sekarang, karena setiap detik yang kita tunda adalah detik yang hilang selamanya.

Sumber Foto: Raffi Muhamad Faruq
Sumber Foto: Raffi Muhamad Faruq

Dengan kata-kata yang sederhana namun mendalam, buku ini mengingatkan kita bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dipenuhi dengan penundaan. Kini, saatnya untuk melangkah. Mengalahkan malas bukanlah tentang menjadi sempurna, melainkan tentang keberanian untuk mulai, dan keteguhan untuk terus melangkah meski di tengah ketidakpastian. Kita adalah penentu nasib kita, dan pilihan kita hari ini akan membentuk hari esok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun