Mohon tunggu...
Raffi Muhamad Faruq
Raffi Muhamad Faruq Mohon Tunggu... Peternak - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Insan Kamil: Jalan Menikmati Hidup dan Meraih Ridho Allah

30 Desember 2024   10:52 Diperbarui: 1 Januari 2025   16:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: my.bantuanbpjs.com 

Kedua, Mengamalkan Apa yang Diketahui

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka adalah sebaik-baik makhluk." (QS. Al-Bayyinah: 7). Menjadi insan kamil berarti menjadikan ilmu yang diperoleh sebagai pedoman hidup. Kita harus mengamalkan ajaran Islam dengan sepenuh hati, mulai dari mendirikan salat, berzakat, hingga menjalani kehidupan sehari-hari dengan akhlak yang mulia.

Ketiga, Menjaga Hubungan dengan Allah

Hidup seorang insan kamil tidak dapat terpisahkan dari hubungan yang erat dengan Allah. Dengan beribadah secara khusyuk dan meresapi setiap doa yang dipanjatkan, seorang insan kamil senantiasa berusaha mendekatkan dirinya kepada Sang Pencipta. "Dan Allah dekat dengan hamba-Nya yang berdoa dan beribadah kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah: 186). Hal ini juga tercermin dalam hadits Nabi SAW, "Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuh kalian, tetapi yang dilihat adalah hati dan amal kalian." (HR. Muslim).

keempat, Berakhlak Mulia

Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam akhlak. Allah berfirman dalam surah Al-Ahzab, "Dan sesungguhnya kamu (wahai Muhammad) berada dalam akhlak yang agung." (QS. Al-Ahzab: 21). Menjadi insan kamil berarti meneladani akhlak Rasulullah dalam setiap langkah kehidupan. Ini termasuk menjadi pribadi yang sabar, jujur, pemaaf, dan penuh kasih sayang kepada sesama.

kelima, Tawakal dan Ikhlas dalam Setiap Tindakan

Seorang insan kamil juga selalu mengingat bahwa hasil akhir segala usaha adalah urusan Allah. Oleh karena itu, tawakal (berserah diri kepada Allah) dan ikhlas (melakukan segala sesuatu dengan niat karena-Nya) adalah dua prinsip yang harus dijunjung tinggi. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an, "Jika Allah menolong kalian, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kalian." (QS. Al-Imran: 160).

Penutup

Menjadi insan kamil bukanlah hal yang mustahil, namun sebuah perjalanan yang memerlukan keteguhan hati dan niat yang tulus. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak hanya mengejar kebahagiaan dunia, tetapi juga kebahagiaan akhirat yang abadi. Dengan menjadikan insan kamil sebagai tujuan hidup, kita tidak hanya akan menemukan kedamaian dalam jiwa, tetapi juga meraih ridho Allah, yang menjadi puncak kebahagiaan hakiki. Maka, marilah kita semua berusaha untuk menjadi insan kamil, berjalan di jalan yang penuh berkah, dan selalu dekat dengan-Nya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun