Philip B. Crosby merupakan salah satu tokoh pemikir yang banyak berkontribusi dalam dunia mutu.
Pemikiran Philip B. Crosby selalu dikaitkan pada dua ide yang sangat menarik dan kuat dalam mutu. Ide yang pertama adalah mutu itu gratis. Hal ini dikarenakan oleh banyak terjadinya pemborosan dalam system saat mengupayakan mutu. Padahal penghematan biaya dapat terjadi apabila institusi melakukan inisiatifnya.
Yang kedua adalah ide bahwa kesalahan, kegagalan, pemborosan, dan penundaan waktu, serta semua hal yang tidak bermutu lainnya bisa dihilangkan jika institusi memiliki kemauan untuk menghilangkannya. Ini merupakan gagasan tanpa cacat yang kontroversial.
Kedua ide tersebut sangat menarik jika diterapkan di dunia Pendidikan.
Program peningkatan mutu Philip B. Crosby adalah salah satu arahan yang paling detail dan praktis dalam pelaksanaannya. Philip B. Crosby menyatakan bahwa sebuah organisasi akan menghasilkan mutu yang lebih baik jika melakukan langkah-langkah yang sistematis. Penghematan sebuah institusi akan datang dengan sendirinya Ketika institusi tersebut melakukan segala sesuatunya secara benar. Pemikiran lain Philip B. Crosby yang utama adalah tanpa cacat dalam konteks bisnis akan meningkatkan keuntungan dengan cara penghematan biaya.
Lalu, bagaimana cara untuk mencapai mutu dari produk atau produk?
Salah satu model yang paling banyak dibahas dalam bidang peningkatan kualitas mutu adalah 14 langkah perbaikan Crosby. Model ini dikembangkan oleh ahli mutu Philip B. Crosby dan menjanjikan perbaikan proses dalam jangka Panjang.
14 langkah peningkatan kualitas mutu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komitmen Manajemen
Langkah pertama adalah manajemen harus berkomitmen dan berdedikasi terhadap perbaikan proses, budaya, kebijakan yang harus diteruskan ke seluruh anggota.
2. Tim Peningkatan Kualitas
Kedua adalah membentuk tim yang berspesialiasasi dalam manajemen mutu terpadu yang bertugas dan bertanggung jawab dalam merumuskan dan mengawasi setiap program mutu.
3. Pengukuran Kualitas
Sebelum mulai menerapkan berbagai rencana dan Tindakan, buatlah pengukuran kualitas mutu dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Lebih baik jika secara langsung melibatkan pelanggan.
4. Penghitungan Biaya Mutu
Selanjutnya adalah perlu memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Berapa biaya mutu dan bagaimana hal tersebut dikonversi menjadi rencana keseluruhan institusi.
5. Kesadaran Mutu
Pada tahap ini, perlu adanya inisiatif untuk menyebarkan kesadaran terhadap seluruh anggota akan pentingnya mutu.
6. Perbaikan Mutu
Pada tahap ini, memerlukan metodologi yang sistematis untuk mengetahui strategi seperti apa yang baik untuk suatu permasalahan yang terjadi.
7. Rencanakan Program Tanpa Cacat (zero defect planning)
Langkah ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan cacat. Bukan hanya mengurangi cacat saja, tetapi dalam tahapan ini juga menghilangkannya sepenuhnya.
8. Pelatihan Pimpinan (supervisor training)
Pada tahap ini dilakukan untuk memiliki supervisor yang secara aktif memiliki modal pengetahuan dan kompetensi yang sesuai dalam proses pencapaian mutu itu sendiri.
9. Hari Nol Cacat
Hal ini bertujuan untuk menciptakan komitmen dan kesadaran tentang pengembangan karyawan.
10. Penetapan Sasaran (goal setting)
Menetapkan sasaran ini harus melibatkan seluruh karyawan dari organisasi. Dengan melibatkan seluruh karyawan maka adanya kepastian bahwa sasaran atau target dibuat jelas bagi semua Tingkat struktur Organisasi.
11. Upaya Menghilangkan Penyebab Kesalahan
Dalam setiap usaha meningkatkan mutu, penting untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terjadi dan menjadi penghambat. Termasuk dalam hal ini adanya kesempatan karyawan untuk berkonsultasi dengan atasan mengenai pekerjaan yang sulit dilakukan beserta penyebab hambatannya.
12. Pengakuan atas Prestasi
Menghargai karyawan yang berprestasi dan unggul dalam meningkatkan mutu adalah bentuk dorongan yang diberikan organisasi agar mereka lebih bergairah lagi dalam bekerja, serta menjadikan karyawan lain termotivasi untuk mulai berpartisipasi aktif dalam tim.
13. Membentuk Dewan Mutu
Mendatangkan para ahli di bidangnya dan mengadakan dewan atau komisi mutu akan mendorong profesionalisme dalam menciptakan tujuan yang jelas dan terperinci.
14. Lakukan lagi
Langkah terakhir dari model ini sangat sederhana. Dalam tahap ini, organisasi hanya perlu mengulangi seluruh rangkaian tadi dari awal secara sistematis. Model Crosby ini merupakan proses yang saling berkesinambungan, oleh karena itu pastikan bahwa organisasi mengulangi proses ini berulang kali. Karena program untuk mencapai mutu terbaik tidak ada akhirnya.
Daftar Rujukan:
- Manajemen Mutu Terpadu (Tatang Ibrahim & A. Rusdiana, 2021)
- https://vireton.com/crosby-14-steps-for-improvement/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H