Konon, mereka meyakini kalau perjodohan ini bisa mengikat persekutuan di antara dua kerajaan besar tersebut.
Tak lama, rombongan Kerajaan Sunda berangkat ke Kerajaan Majapahit dan diterima di Pesanggarahan Bubat.
Hanya saja, Gajah Mada yang menjabat mahapatih melihat peristiwa ini sebagai suatu kesempatan untuk menghancurkan Kerajaan Sunda.
Gajah Mada berniat menyerang rombongan tersebut dan menjadikan putri Raja Sunda itu sebagai selir kerajaan, bukan istri Hayam Wuruk.
Sumber lain menyebut kalau kedatangan mereka adalah bentuk penyerahan diri untuk memenuhi Sumpah Palapa.
Pada saat itu, salah satu kerajaan yang belum dikuasai Majapahit adalah Kerajaan Sunda.
Akibat Perang Bubat?
Niat buruk Gajah Mada berakibat pada pertempuran antara pasukan Kerajaan Sunda dan tentara Majapahit.
Dalam Perang Bubat, hampir semua rombongan Kerajaan Sunda termasuk petinggi-petingginya tewas karena jumlah pasukan yang tak seimbang.
Peristiwa tersebut membuat Dyah Pitaloka melakukan bela pati atau bunuh diri untuk membela kehormatan bangsa dan negaranya.
Sejak saat itu, terjadilah permusuhan di antara dua kerajaan besar tersebut dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang tak terlupakan.