Mohon tunggu...
Raffi ArsyadMaulana
Raffi ArsyadMaulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY 2017

Mahasiswa FISIP UAJY 2017

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Diam adalah Emas

20 Oktober 2020   15:09 Diperbarui: 20 Oktober 2020   15:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film garapan John Krasinki ini membuat kagum para penontonnya, meskipun adegan percakapan cenderung tidak ada, namun justru memuat film ini terasa lebih mendebarkan. 

Deretan nama pemeran pada film ini juga sangat terkenal seperti Emily Blunt serta sutradara yang sekaligus bermain yaitu John Krasinki menjadi pemeran utama.

Dilansir dari situs imdb, film ini mendapat rating sebanyak 7,5/10 dari 396,038 orang. Untuk analisa lebih lanjut mengenai film "A Quiet Place" akan kita bahas pada artikel kali ini.

Implikasi Sosial

Film ini memperlihatkan bahwa ketika kamu diam, maka kamu akan selamat. Hal ini diperlihatkan ketika mereka para tokoh jika mengeluarkan suara sekecil apapun akan mengakibatkan nyawa mereka terancam dengan terpancingnya para alien untuk mendekat dan menyerang mereka. 

Namun, mereka tetap bisa mengeluarkan suara seperti berbicara ataupun melakukan aktifitas lain yang menimbulkan bunyi dengan cara-cara yang cerdas seperti dapat mengeluarkan bunyi dalam situasi dekat dengan sumber bunyi yang lebih besar disbanding dengan bunyi mereka.

Hal ini melihatkan pandagan dalam kehidupan nyata bahwa kita sebagai manusia harus berhati-hati dalam bertindak, dalam hal ini adalah berbicara. 

Jika tidak berhati-hati dan malah justru asal dalam berbicara akan dapat mencelakakan diri sendiri ataupun orang lain, seperti ungkapan dari pepatah yaitu "diam adalah emas".

Selain itu, diperlihatkan juga bahwa peran John sebagai kepala keluarga merupakan figure ayah yang sangat bertanggung jawab kepada keluarganya. 

Seperti ketika John Krasinki yang memerankan tokoh Lee Abbott yang sedang beripisah dengan kedua anakya, kemudian sang ayah berusaha bertanggung jawab dengan cara pergi keluar rumah untuk mencari mereka yang sedang bersembunyi dari para alien. 

Meskipun harus mempertaruhkan nyawa, Lee tetap mencari kedua anaknya dan membawa mereka kembali. 

Selain itu sang ayah juga mengajarkan kepada anaknya cara berburu ikan agar tetap dapat makan. Hal ini memperlihatkan bahwa peran ayah sebagai kepala rumah tangga sangat besar dan juga harus bertanggung jawab kepada keluarganya.

Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com

Genre Film  

Film A Quiet Place ini memiliki genre film Drama, horror, dan juga Sci-Fi. Dari segi Drama, film ini dapat ditemukan dalam beberapa scene. Terlebh film ini juga mengisahkan suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan ke-empat anaknya yang harus tetap bertahan hidup ditengah ancaman makhluk asing yang mengancam keselamatan mereka. 

Dapat dilihat dari adegan ketika sang ayah diam-diam menyiapkan suatu alat yang khusus dibuatkan untuk menunjang kemampuan salah satu anaknya yang tidak bisa mendengar atau tuna rungu. 

Sang anak pun juga tidak mengetahui hal ini, dalam sebuah ruangan rahasia yang terletak dibawah tanah Lee menyiapkannya dan anak itu juga belum diperbolehkan kesana oleh Lee. 

Perlakuan ini justru ditanggapi oleh anaknya yang bernama Regan Abbott dan diperankan oleh Millicent Simmonds, Regan beranggapan bahwa sang ayah (Lee) merupakan sosok orang tua yang pilih kasih kepada anaknya. 

Akan tetapi hal ini dipatahkan ketika Regan mengetahui bahwa alat yang diberikan ayahnya merupakan alat bantu dengar dan sekaligus alat yang mampu mengusir alien. 

Selain itu juga drama diperlihatkan kedua anak itu sedang dalam bahaya dan sang ayah pun mengorbankan nyawanya agar nyawa mereka selamat, pada adegan ini Regan juga mengetahui bahwa ayahnya sangat menyayanginya.

Dalam segi horror, pada awal film sudah diperlihatkan ketika latar tempat yang sangat sepi dan gelap serta beberapa adegan yang mencerminkan jika film ini memiliki genre Horror. Terdapat juga latar suara yang mengiringi jalannya adegan dan memiliki nuansa mengerikan dan mencekam. 

Film ini juga termasuk dalam genre Sci-Fi karena cerita yang ada menggambarkan suatu tempat yang dijajah oleh makhluk asing dalam hal ini adalah alien dari planet lain serta beberapa teknologi yang ada.

Paradigma Fenomenologi

Diperlukan paradigma agar makna pada suatu film dapat ditemukan, dalam film ini menggunakan Paradigma Fenomenologi, pada kehidupan nyata seorang kepala keluarga dituntut harus memperlakukan semua anggota keluarga seperti anak mereka secara adil. Namun adil dalam hal ini belum tentu berarti dengan memperlakukan semua anak dengan cara yang sama.

Dalam film ini sang anak mengira bahwa ayahnya tidak memperlakukannya dengan adil seperti yang dilakukan terhadap saudaranya, akan tetapi perlakuan ayahnya sesuai dengan kebutuhan anak masing-masing, Regan mengira bahwa porsi perlakuan yang diberikan oleh ayahnya berbeda dengan porsi perhatian yang diberikan oleh ayahnya kepada adik laki-lakinya, hal ini dapat membuat pandangan baru pada kehidupan bahwa adil tidak selalu harus dengan perlakuan sama.

Distribusi

Distribusi pada film merupakan suatu proses penyampaian suatu film yang akhirnya akan diterima oleh para penonton, salah satunya dengan cara promosi film. 

Penayangan trailer sebuah film merupakan salah satu strategi promosi dalam film. Trailer "A Quiet Place" ini pertama kali diunggang oleh Paramount Pictures pada 13 Februari 2018 melalui kanal YouTube mereka dan sampai saat ini sudah ditonton sebanyak hampir 26 juta viewers dan 11 ribu tanggapan. 

Dengan adanya promosi semacam ini sangat meningkatkan minat untuk menonton dan terbukti film ini menempati deretan Box Office Amerika, selain itu promosi melalui poster juga dilakukan dengan memberikan kesan horror dan misteri.

Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com

Teori Budaya

Budaya merupakan sebuah cara dalam kehidupan yang dapat berkembang yang dimiliki dan disetujui oleh suatu kelompok social atau masyarakat dan diwariskan kepada generasi yang lebih baru. 

Budaya yang ada dalam film ini dapat dilihat dalam cara interaksi antara tokoh yang satu dengan tokoh lain, dapat dilihat bahwa sebelum cerita itu dimulai budaya interaksi menggunakan pengucapan lewat mulut sehingga menumbulkan bunyi dan memiliki arti yang disepakati oleh banyak orang.

Namun budaya dalam hal ini adalah interaksi berubah yang semula menggunakan kata-kata atau kalimat yang diucapkan dan menghasilkan suatu bunyi yang memiliki makna tertentu kemudian berubah menjadi interaksi yang menggutamakan kode yang berasal dari tangan dan lebih ke bahasa isyarat. 

Hal ini menandakan bahwa adanya pergantian budaya yang ada pada film tersebut. Penggunaan isyarat sebagai ganti metode maupun cara dalam melakukan percakapan ini yang sebelumnya diajarkan oleh generasi sebelumnya dalam film ini yaitu oleh pemeran ayah dan ibu (Lee dan Evelyn) yang kemudian diwariskan kepada anak-anak mereka sebagai generasi baru dan tentunya budaya ini dapat berubah lagi seiring dengan berjalannya waktu.

Daftar Pustaka:

Susanti, F. (2014). Aplikasi Pengolahan Data Distribusi Farmasi Berbasis Web Pada PT Mega Mulia Pharma Palembang (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).

Anshori, I. (2018). Melacak State Of The Art Fenomenologi Dalam Kajian Ilmu-Ilmu Sosial. Halaqa: Islamic Education Journal, 2(2), 165-181.

Kusniyati, H., & Sitanggang, N. S. P. (2016). Aplikasi Edukasi Budaya Toba Samosir Berbasis Android. Jurnal teknik informatika, 9(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun