Mohon tunggu...
Raffi Ahmad Wildan
Raffi Ahmad Wildan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menikmati Hidup dan Berserah diri kepada Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harapan Dinar Emas pada Sistem Moneter International

30 Maret 2024   10:22 Diperbarui: 30 Maret 2024   10:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas politik bekerja dalam kendala Dinar Emas. Dibuktikan dari penganut sistem yang merubah menjadi unsur identitas politik pada masing-masing negara muslim. Arab Saudi, Kuwait, Turki dan Uni Emirat Arab sangat jelas menganut sistem ekonomi kapitalistik, sementara Iraq dan Libya lebih dekat pada sosialisme menghasilkan keberbedaan yang cukup kuat sehngga memunculkan konfrontasi pada sistem ekonomi mometer. Karena hal ini dikaitkan oleh hubungan agama Islam sebagai sebuah Identitas. Sebagai contoh adalah Iran dengan paham Syiahnya mengusung sistem demokrasi Islam dan Arab Saudi dengan paham Wahabinya mengusung sistem monarki.

Sehingga dapat diambil kesimpulannya bahwa Emas Dinar sanagt berpengaruh dalam sistem Moneter International. Kekuatannya yang terpromosikan oleh negara Islam menjadi sebuah obyek yang memiliki tempat yang sendiri namun masih berjalan di tempat. Dinar melancarkan serangan ekonomi hanya dalam skala Investasi jangka pendek maupun panjang. Perlu adanya perkembangan lebih lanjut supaya Dinar emas dapat digunakan sebagai standar media mata uang dunia. Salah satunya caranya dengan negara Islam harus bersatu dan menjauhkan konflik kepentingan yang mengakibatkan terjadinya pertikaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun