10 Nopember adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Setiap tahunnya tanggal ini diperingati sebagai hari pahlawan. Dijadikannya tanggal 10 Nopember sebagai hari pahlawan adalah untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur pada pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya. Semua mereka lakukan demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dan kini masa pun telah berganti. Telah 68 tahun bangsa kita merdeka. Peperangan di negeri ini pun telah lama usai. Tidak ada lagi tentara yang tewas demi mempertahankan kemerdekaan. Dapat dikatakan negara kita sekarang relatif dalam keadaan damai dari segi militer.
Namun melihat keadaan demikian, bukan berarti saat ini tidak ada lagi sosok pahlawan di negeri ini. Banyak pahlawan-pahlawan yang memberikan banyak jasanya bagi bangsa dan negara. Seperti pahlawan pendidikan (guru), pahlawan kesehatan(dokter) dan pahlawan lainnya. Pahlawan-pahlawan itu bergerak dan berjasa menurut bidangnya masing-masing.
Namun ada salah satu pahlawan yang menurutku kontribusinya jauh lebih besar dibandingkan yang diatas. Bahkan efek jasanya pun jauh lebih luas. Serta cakupan wak-tunya tidak terhingga. Ia adalah pahlawan yang menegakkan keadilan, menyampaikan kebenaran dan menyebarkan informasi melalui tulisan.
Guru, dokter, pengusaha, sutradara, pilot, dan lainya bisa menjadi seperti itu karena efek sebuah tulisan. Yah setidaknyamereka bisa menjadi “orang” salah satunya adalah karena banyak membaca. Memasukkan ilmu pengetahuan dari buku-buku dan artikel yang mereka baca. Sedangkan buku-buku dan artikel itu adalah ilmu yang dikumpul dan dituliskan oleh para penulis.
Tidak hanya itu saja. Sebuah tulisan yang inspiratif misalnya dapat memberikan efek yang luar biasa bagi yang membacanya. Tulisan yang mencerahkan itu bukan tidak mungkin dapat memotivasi pembacanya untuk berubah jadi lebih baik, menggerakkan diri untuk segera bertindak positif, dan merubah pola pikir. Jika tulisan yang bermuatan baik ini dibaca dan disebarkan oleh banyak orang bukan tidak mungkin bangsa ini perlahan akan berubah menjadi lebih baik. Melalui tulisan para penulis dapat menularkan virus yang positif kepada para pembaca.
Betapa banyak sudah buku dan tulisan inspiratif yang kubaca. Semua itu memberikan sumbangan yang berarti bagi perubahan sikap dan pola pikirku. Memberikanku pencerahan, memberikanku wawasan dan pengetahuan serta memberikanku semangat untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik.
Sebuah tulisan rentang waktunya juga tidak terkira. Misalnya hari ini kita menulis tentang pahlawan, 10 tahun kemudian tulisan itu pun akan tetap ada. Bahkan saat kita sudah tidak ada di dunia ini pun tulisan kita akan tetap abadi. Luar biasa sekali kalau tulisan kita yang bermanfaat itu masih dibaca orang saat kita sudah tiada. Contohnya saja buku-buku karya Soekarno, Hatta, Pramoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari, dan penulis-penulis lain yang sudah almarhum. Sampai saat ini buku-buku karya mereka masih tetap menginspirasi dan menebar manfaat bagi banyak orang kendati orangnya sudah tidak ada di dunia ini.
Sungguh luar biasa efek sebuah tulisan yang inspiratif dan bermanfaat. Dan sungguh luar biasa pula efek tulisan bila isinya yang menyesatkan. Untuk itu tinggal kebijaksanaan pembaca saja memilah informasi mana yang layak di serap dan mana yang tidak. Tapi bagaimana pun juga sebagai penulis yang baik, hendaknya jangan sampai membuat tulisan yang menyesatkan.
Dari kontribusinya yang besar itu, tidak salah kalau para penulis juga berhak mendapatkan predikat sebagai pahlawan. Tugas dan peran mereka sangat mulia. Mereka adalah pahlawan yang berjuang melalui tulisan, berjuang melakukan perubahan dan pencerahan melalui goresan-goresan huruf yang bermakna. Dan karyanya pun akan tetap abadi dan mencerahkan sepanjang masa. Teruslah berjuang dan berkarya para pahlawan.
Selamat hari pahlawan wahai para penulis, selamat hari pahlawan para kompasianer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H