Dani enggan ikut menggerutu seperti Toni tadi. Entah mengapa, ia lebih tertarik mengikuti kata-kata kak Salman, rekan mengajinya atau biasa disebut murobbi.
“Apakah jadi datang sang dosen bila kita mengumpat sekalipun? Tidak. Bahkan bisa memunculkan benih-benih kebencian kita kepada mata kuliah yang sebenarnya tidak bersalah apa-apa. Mata kuliah tersebut adalah ilmu. Ilmu datangnya dari Allah. Sesuatu yang berasal dari Allah adalah kebaikan. Maka mengapa kita malah mencoba memunculkan kebencian terhadap kebaikan?” kata beliau ketika itu.
“Lalu ketika menerima sang dosen apa adanya, dan membuat kita lebih giat berusaha, apa salahnya?”
.................................................................Miapah kamue koeliah?
Jika ditanya seperti itu, pasti akan dijawab demi masa depan yang lebih baik, demi orang tua, demi mensyukuri nikmat Allah berupa kesempatan untuk kuliah, dan yang paling parah jawab “miamu donk ayang”. Hueks alays gilak haha
Intinya semua kita lakukan demi mencapai kebahagiaan di masa yang akan datang. Itulah yang Dani dapatkan dari seorang teman yang ia kenal dari dunia maya.
“Makanya nikmatin aja kuliah. Bikin kuliah loe juga happy”, katanya.
“Ihh ngga lulus-lulus donk gw nanti. Ogah ah”, kilah Dani.
“Dunia itu ibarat penjara bagi orang-orang sukses. Jika memang kuliah membuat kita terpenjara, ya wajar jadinya. Hahaha”, celetuk Dani di depan teman-teman kelas sambil menunggu dosen tiba.
“Ihh ogah ah, gue hidup cuman sekali. Kemanapun enaknya ya happy”, kilah seorang temannya.
“iya, udah kuno begituan Dan. Sekarang ngga musti susah-susah juga kali. Peluang usaha banyak ngga hanya di bidang yang kita kuliahin”