Merapal nasib di tiap langkah
Menyusun arah kemudi cinta
Bercahaya dengan tekad merekah
Susuri ngarai hidup penuh derita
Ramadhan, saksi abadi
Lewati jutaan detik tak kembali
Pesona cinta yang menusuk hati
Rebahkan raga tuk muhasabah diri
Kuncup mawarmu mekar sudah
Tinggal dipetik di keheningan bulan penuh berkah
Berbekal azzam nan cinta semesta
Ramadhan kan jadi mahligai kita
Masihkah ada kecup syairmu bernada
Mengelupas setiap simfoni indah yang mengemuka
Menatap nanar wajah yang kan selalu mengerlingmu manja
Merapal sayup sayup gejolak dalam dada
Duhai kekasih abadi pujaan melati
Bila Ramadhan ini yang terakhir kali
Biarlah kisah kita tetap abadi
Menjadi buih dalam samudra hati
Yang kan selalu terjaga hingga nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H