Mohon tunggu...
Rafeyfa Maulia
Rafeyfa Maulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kimia Universitas Airlangga

Saya seorang mahasiswa dari Universitas Airlangga Sebagai seorang dengan kepribadian INFJ-T, saya cenderung introspektif dan menyukai aktivitas yang bisa memberi dampak positif bagi orang lain, seperti menulis dan berbagi pengetahuan. Di waktu senggang, saya menikmati film komedi, bermain games dan musik, terutama lagu-lagu dari KPOP-Treasure dan Taylor Swift, yang memberikan semangat dan refleksi diri. Selain itu, saya juga tertarik dengan topik-topik seputar pendidikan, teknologi, sains, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi Menghadapi Homesickness : Antara Rindu dan Masa Depan Mahasiswa Rantau

22 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   15:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berpisah dengan rumah, tak jarang mahasiswa merasakan rindu yang datang tiba-tiba dan asing, yang merupakan fenomena yang dikenal dengan sebutan homesickness. Kondisi ini merupakan tekanan emosional yang dialami oleh sebagian besar mahasiswa rantau dan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental mereka. Tidak hanya mahasiswa tetapi kondisi ini juga sering dialami oleh mereka yang bekerja jauh dari kampung halaman. Mahasiswa rantau sering mengalami kesedihan dan kehilangan karena kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.  Perasaan ini dapat menjadi lebih buruk karena berada di lingkungan baru yang berbeda dari norma sosial, budaya, dan bahasa. Ini dapat menyebabkan homesickness yang lebih parah dan lebih lama.

Sangat sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.  Mahasiswa rantau harus mengembangkan jaringan sosial baru dan mengatasi sistem pendidikan yang mungkin berbeda dari yang mereka kenal sebelumnya. Ada kemungkinan bahwa mahasiswa rantau merasakan tanggung jawab akademik yang meningkat dan tekanan untuk berprestasi.  Proses ini tidak selalu berjalan lancar dan dapat menimbulkan stres tambahan, yang dapat menyebabkan homesickness lebih buruk.  Mereka dapat merasa lebih terisolasi dan rentan jika mereka tidak memiliki dukungan sosial tradisional di rumah.

Terlepas dari banyaknya tantangan yang terjadi, ada beberapa kejadian yang dialami, hingga munculnya rasa rindu akan kampung halaman, memaksa mahasiswa rantau untuk menjalani dan menyesuaikan diri agar dapat melanjutkan berkuliah dengan sebaik-baiknya. Selain itu, motivasi awal juga akan berdampak pada kemampuan kesadaran untuk beradaptasi. Terdapat berbagai upaya atau strategi yang dapat  dilakukan oleh para mahasiswa rantau guna mengatasi homesickness.

  • Menjaga komunikasi dengan Orang Tua dan Keluarga
  • Homesickness dapat dikurangi dengan rutin berbicara dengan keluarga melalui telepon atau video call. Melihat wajah orang terkasih atau mendengar suara mereka dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan.

  • Menyibukkan Diri dengan kegiatan positif
  • Menyibukkan diri adalah salah satu cara untuk menghilangkan rasa kangen rumah. Mengikuti kegiatan kampus, seperti organisasi atau komunitas, dapat membantu mengalihkan perhatian dari rasa rindu rumah. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk membangun hubungan baru.

  • Eksplorasi Lingkungan Baru 
  • Mahasiswa dapat merasa lebih terhubung dengan lingkungan barunya jika mereka menghabiskan waktu untuk mengunjungi tempat baru di sekitar kampus atau kota sekitarnya. Berjalan-jalan, membeli makanan yang Anda suka, dan menikmati lingkungan baru. Selain itu, ini memberi mereka kesempatan untuk menemukan sesuatu yang menarik yang dapat dimasukkan ke dalam pengalaman kuliah mereka.

  • Luangkan waktu untuk diri sendiri.
  • Tidak semua siswa dapat langsung bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus. Oleh karena itu, kita jangan memaksakan diri untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus sekali saja, kita harus memberi diri kita waktu untuk melakukannya. Pentingnya memberi ruang bagi diri sendiri untuk refleksi. Seperti melakukan kegiatan yang disukai atau sekedar menikmati waktu santai.

  • Menjaga Pola Hidup Sehat 
  • Selain memperhatikan kesehatan mental, kesehatan fisik juga sangat penting karena keduanya saling berkaitan. Maka dari itu, kita harus menjaga pola hidup sehat, melakukan olahraga, dan istirahat yang cukup agar tubuh dan pikiran tetap sehat. Untuk menghindari stres kita dapat berolahraga ringan seperti yoga,senam, atau jogging.

  • Membangun dan Mengembangkan Jaringan Sosial
  • Mencari teman sangat penting dalam dunia perkuliahan. Apalagi teman sesame perantau yang dimana mereka bisa mendukung dan berbagi pengalaman atau perasaan senasib. Mahasiswa yang mendapat dukungan dari teman-teman akan lebih mampu menghadapi homesickness, mahasiswa akan terbuka untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan emosi yang mereka alami.

Mengatasi kerinduan rumah merupakan suatu proses yang memerlukan waktu serta strategi yang sesuai. Melalui pemeliharaan komunikasi, pembentukan jaringan sosial, dan perhatian terhadap kesehatan, mahasiswa yang merantau dapat beradaptasi dengan lebih baik dan menjalani kegiatan perkuliahan dengan semangat yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun