Mohon tunggu...
Muhammad RafenzaRamadhan
Muhammad RafenzaRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup seperti Larry

Unknown

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Permasalahan "Pembibitan dan Pembesaran serta Produk Ikan Lele" pada Pandemi Covid-19

10 September 2021   05:55 Diperbarui: 10 September 2021   08:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi tidak semua kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat mengkonsumsi barang atau jasa yang ia butuhkan. 

Selain itu, yang dimaksud dari kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh dan mengkonsumsikan barang dan jasa. Kemudian yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada suatu waktu, yang didukung oleh daya beli. 

Sedangkan yang dimaksud dengan daya beli adalah kemampuan konsumen untuk membeli sejumlah barang yang diinginkan, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk uang. Namun demikian, daya beli juga relatif terbatas seperti halnya sumber-sumber ekonomi lainnya.

Kondisi saat ini yang sedang dilanda pandemi covid-19 permintaan dan penawaran menjadi masalah yang sangat besar karena penjual dan pembeli sulit untuk bertemu secara langsung dan bebas. 

Berbagai macam spekulasi bermunculan untuk mengatasi hal tersebut, spekulasi tersebut harus dilakukan oleh pelaku bisnis agar menata ulang strategi pemasaran agar dapat meminimalisir pengaruh yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 tadi.

Di Kabupaten Kerinci, tepatnya di Desa Pasar Tamiai Kecamatan Batang Merangin terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan "Pembibitan dan Pembesaran serta Produk Ikan Lele". 

Usaha ini berdiri sejak sebelum pandemi dan berjalan cukup baik, namun pada masa pandemi ini konsumen menginginkan sistem antar jemput. 

Kemudian pelaku UMKM ini juga menambah variasi produknya, bukan hanya menyediakan lele segar tetapi juga menambah produk berupa lele goreng dan lele bakar. Dengan adanya terobosan ini menimbulkan peningkatan perhatian dan permintaan dari pelanggan khusus daerah Kabupaten Kerinci sendiri. 

Pengaruh pendemi yang membatasi ruang gerak konsumen menyebabkan kebutuhan akan kuliner cukup baik peningkatannya. Dengan adanya kreativitas dari pelaku UMKM tadi sangat tepat untuk memanfaatkan solusi yang kreatif bagi konsumen.

Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber bernama Asmaini yang berperan sebagai pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pembibitan dan Pembesaran serta Produk Ikan Lele, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait sistem menjalankan usaha dimasa pandemi covid-19, dengan berbagai permasalahn yang timbul dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. 

Usaha Pembibitan dan Pembesaran serta Produk Ikan Lele tidak terlalu terdampak dalam segi ketersedian bahan baku akan tetapi mendapatkan masalah dalam aspek pemasaran. 

Hal ini terjadi dikarenakan adanya pembatasan jarak yang melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh dan pembatasan di pasar-pasar tradisonal, sehingga pelaku UMKM terkendala memasarkan produk-produknya.

Pokok permasalahan yang terjadi akibat diterapkan aturan-aturan dari pemerintah terkait pembatasan aktivitas masyarakat atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang meminimalisir terjadinya interaksi masyarakat dalam bentuk kelompok, sehingga juga berdampak terhadap penutupan sebagian  bahkan penutupan total pasar-pasar tradisonal. 

Hal-hal tersebut mengakibatkan akses-akses pemasaran  produk UMKM tersebut menjadi terbatas bahkan semakin sulit berinteraksi dengan pembeli. 

Sehingga produk-produk yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pembibitan dan Pembesaran serta Produk Ikan Lele menjadi sulit dipasarkan sehingga harus mengurangi produksi.

Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  milik ibuk Asmaini ini harus memangkas produksinya, sehingga pemasukan yang diperoleh sangat berkurang, bahkan sempat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja. 

Pemilik usaha tersebut, yaitu Ibuk Asmaini mengatakan untuk konsumen sendiri sangat banyak yang menginginkan produk kita, produk-produk dari ikan lele ini baik dikarenakan harga yang terjangkau dan kualitasnya yang baik. 

Namun kita tidak dapat melakukan penjualan produk lele ini dikarenakan kesulitan dalam bertemu dan bertransaksi dengan konsumen, sehingga hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi loyalitas konsumen kedepannya. 

Dari penjelasan narasumber sudah bisa dipahami bahwasanya usaha penjualan produk lele berjalan dengan tersendat-sendat, sehingga diperoleh tempat sistem pemasaran yang baik.

Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi covid-19, strategi yang harusnya merangsang perkembangan kemajuan bisnis terpaksa goyah karena terkendala pemasaran. 

Sedikit saran dari saya pribadi bahwasanya pelaku usaha produk ikan lele ini harus memperbanyak komunikasi dengan penjual tanpa harus bertatap muka langsung. Kemudian pelaku usaha ini harus menyediakan fasilitas antar jemput sehingga produknya dapat diperoleh konsumen dengan mudah. 

Hal itu merupakan langkah awal bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya, setelah mendapatkan banyak data terkait pembeli, pelaku bisnis mampu merealisasikan terhadap produknya dan layanan pada konsumen tersebut, sehingga permasalahan pemasaran ini dapat sedikit teratasi. 

Kemudian pelaku bisnis juga bisa melakukan terobosan dengan mencoba pemasarannya melalui toko-toko, mini market dan sejenisnya. 

Pada situasi perkembangan teknologi saat ini pelaku bisnis UMKM ini juga bisa memanfaatkan pemasaran melalui promosi pada media seperti iklan dan promosi melalui platform Facebook, instagram  dan whatsapp secara kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun