Mohon tunggu...
Rafendra Aditya
Rafendra Aditya Mohon Tunggu... Staf Biro Informasi dan Hukum Kemenko Kemaritiman -

Menulis membuatku merasakan hal-hal yang tak dapat kurasakan di dunia nyata. Menulis itu membangun rumah, dengan pondasi gagasan, material kata-kata dan atap khasanah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menstruasi

26 April 2018   15:14 Diperbarui: 26 April 2018   15:13 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau menemuiku sesaat

setelah sebuah berita melesat

menggebu. tergesa. memburu. kata-katamu

meluncur tak cukup satu-satu

kau bercerita tentang; perceraian

yang tinggal melenggang

bahkan kau ragu: antara perceraian atau perpisahan

apa bedanya?

kau membagi berita, atau tepatnya sabda

kau cecarkan kegagalan

derita dan bayangan penyesalan

seolah kau tengah menjadi

orang yang menjalani

ada harap. tak murni

tertutupi tuturanmu tadi

bahwa kau tak ingin aku memilih

dia yang juga tak bisa menstruasi

Kota Delta, 26.04.18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun