Mohon tunggu...
Rafel Lina
Rafel Lina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lunturnya Nilai Nasionalisme Pada Generasi Milenial

7 Januari 2023   16:55 Diperbarui: 7 Januari 2023   17:29 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasionalisme adalah suatu paham yang dapat diartikan sebagai rasa cinta terhadap negara dan semangat yang tinggi serta rela berkorban untuk mempertahankan kedaulatan negara tersebut. 

Nilai nasionalisme sangat penting kedudukannya bagi suatu negara, dengan adanya nasionalisme maka persatuan dan kesatuan suatu negara dapat terjamin  keberlangsungannya. Begitu pula arti nasionalisme bagi bangsa Indonesia.

Konsep nasionalisme pada hakikatnya mengacu pada kesadaran masyarakat akan bagian dirinya dari suatu negara, nasionalisme hadir melalui proses panjang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat di negara tersebut.  

Di Indonesia keberadaan nilai nasioanlisme sudah terlihat sejak lama, hal ini dapat kita lihat melalui sejarah bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya, dengan rasa cinta tanah air dan bela negara yang besar, masyarakat Indonesia mampu melepaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Di Indonesia sendiri nilai nasionalisme sudah berkembang pada masa penjajahan, yaitu dengan adanya perlawanan terhadapap penjajah yang dilakukan masyarakat Indonesia secara bersama-sama, karena pada awalnya perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan dan terpisah-pisah. 

Faktor utama yang mendasari perlawanan secara bersama tersebut, bukanlah karena persamaan nasib semata, melainkan keinginan untuk bersatu dan berdaulat itulah yang disebut contoh dari penerapan nilai nasionalisme. 

Dalam sejarah Indonesia perjuangan melawan penjajah digerakkan oleh para pemuda, hal ini karena para pemuda zaman dahulu memiliki semangat juang  dan rasa cinta tanah air yang tinngi. 

Para pemuda juga dianggap mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, melalui kecerdasaan, toleransi dan kemampuan berpikir secara terbuka, dari hal tersebut dapat kita lihat tingginya nilai nasionalisme yang dimiliki oleh pemuda Indonesia pada masa itu. 

Keteladanan itu yang seharusnya bisa diteruskan oleh anak muda Indonesia di zaman sekarang atau yang biasa dikenal sebagai generasi milenial, bukannya malah mengadopsi paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.

Istilah milenial dewasa ini tidak lagi menjadi istilah yang asing di telinga. Kata milenial menggambarkan rentang usia yang dimiliki oleh generasi muda yang lekat dengan kemajuan teknologi yang digunakannya. 

Istilah milenial sendiri diketahui pertama kali dicetuskan oleh pakar sejarah dan penulis yang berasal dari Amerika yang bernama William Strauss dan Neil Howe pada tahun 1987. Mereka mendefinisikan milenial sebagai anak-anak yang lahir di tahun antara 1982 hingga 2004.

Pada saat ini peran dan kontribusi generasi milenial sangat dibutuhkan, sebagai generasi yang melestarikan dan sebagai penerus dalam menjalankan sikap bela negara, salah satunya melalui nilai nasionalisme. 

Contoh nilai nasionalisme yang bisa dilakukan generasi milenial dalam kehidupan sehari-hari adalah;  melaksanakan upacara bendera dengan khidmat, memperingati hari-hari besar negara, mengedepankan sikap toleransi agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga, mengutamakan membeli produk-produk lokal, dan merasa bangga menjadi warga negara Indonesia. 

Selain itu nilai nasionalisme juga bisa diwujudkan generasi milenial dengan cara mengisi kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal yang positif. Itulah contoh sikap yang seharusnya dilakukan oleh generasi milenial saat ini.  

Akan tetapi pada kenyataan yang sering dijumpai saat ini, banyak sekali generasi milenial yang bersikap acuh terhadap nilai nasinalisme, mereka juga menolak berkontribusi dalam bentuk politik di negeri ini. Hal inilah yang akhirnya membuat lunturnya niali nasionalisme yang ada di Indonesia.

Lunturnya nilai nasionalisme pada generasi milenial bukan tanpa sebab, ada dua faktor yang menjadi pengaruh besar terhadap lunturnya nilai nasionalisme yaitu faktor internal dan eksternal. 

Faktor internal diantaranya: kekecewaan generasi muda pada kinerja pemerintah yang dinilai kurang atau bahkan tidak sesuai, aspirasi dan kritik dari para pemuda sering kali diabaikan oleh pemerintah, hal ini yang akhirnya membuat para pemuda malas berkontribusi dalam urusan politik negeri. 

Selanjutnya faktor eksternal yang mempengaruhi lunturnya nilai nasionalisme pada generasi milenial diantaranya: pengaruh globalisasi yang membawa paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa, masuknya budaya barat ke Indonesia yang mempengaruhi gaya berpakaian, berbicara dan bergaul anak muda.

Lunturnya nilai nasionalisme pada generasi milenial dapat mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia dari dalam, lunturnya nasionalisme akan membuat ketahanan nasional menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar, akibatnya persatuan dan kesatuan bangsalah yang akan menjadi tahurannya. 

Oleh sebab itu lunturnya nilai nasionalisme pada generasi milenial harus segera dibenahi, agar generasi milenial bisa menjadi penggerak bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih baik, karena masa depan suatu bangsa ada di tangan penerusnya yaitu para pemuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun