Mohon tunggu...
Rafasha Oktaviani
Rafasha Oktaviani Mohon Tunggu... Penerjemah - Translator dan Content writer

Halo, saya Rafasha Oktaviani. Saya adalah seorang penerjemah dan penulis konten di sebuah fasilitas kesehatan. Saat ini saya menulis artikel bertema-kan topik kesehatan dan berkolaborasi dengan para dokter di tempat saya bekerja sebagai peninjau artikel kesehatan yang saya buat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Insiden Bunuh Diri Para Pasien Kanker Setelah Menjalani Operasi

30 Maret 2023   08:57 Diperbarui: 30 Maret 2023   09:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama terbenamnya matahari, bunyi monitor ICU dan bisikan-bisikan pelan mengisi koridor rumah sakit.

Di salah satu bangsal, terbaring seorang pasien penyintas kanker yang belum lama telah menjalani tindakan operasi. 

Ia telah menang melawan kanker, namun pertempurannya belum berakhir.

Beratnya beban yang ia pikul ketika divonis menderita kanker serta rasa sakit yang menyiksa tubuhnya telah merampas kesehatan mentalnya. Ia berusaha keras untuk menemukan harapan di dalam ketidakpastian dan banyak merenungkan hal-hal yang bahkan tak bisa terbayangkan.

Operasi Kanker dan Tindakan Bunuh Diri : Hubungan yang Tak Terlihat

Topik mengenai insiden bunuh diri jarang sekali dibahas oleh para pasien penderita kanker. Padahal hal itu merupakan sesuatu yang nyata dan tragis.

Kebisuan itu meninggalkan pertanyaan yang tersisa : Apa faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengambil keputusan yang memilukan tersebut?

Jama Oncology Network menerbitkan sebuah jurnal dengan topik terkait berjudul Incidence, Timing, and Factors Associated With Suicide Among Patients Undergoing Surgery for Cancer in the US. Jurnal tersebut berisi penelitian terhadap insiden bunuh diri di antara para pasien kanker yang telah menjalani tindakan operasi kanker.

Hasilnya menunjukan bahwa pasien kanker memiliki 60% risiko lebih tinggi melakukan tindakan bunuh diri dibandingkan dengan populasi umum.

Data demografis pasien kanker yang melakukan tindakan bunuh diri memiliki beberapa kategori yang digolongkan berdasarkan mayoritas kasus yang tercatat, di antaranya adalah :

  • Mayoritas jenis kelaminnya adalah lelaki
  • Status perkawinan bercerai 
  • Lajang
  • Pasien menjalani tindakan operasi kanker di daerah kepala
  • Pasien menjalani tindakan operasi kanker di daerah leher
  • Pasien menjalani tindakan operasi kanker di daerah kandung kemih
  • Pasien menjalani tindakan operasi kanker di daerah esofagus
  • Pasien menjalani tindakan operasi kanker di daerah pankreas

Sementara faktor-faktor yang diasosiasikan dengan kasus bunuh diri di antara pasien penderita kanker yang telah menjalani operasi adalah sebagai berikut :

  • Mengalami depresi atau kegelisahan
  • Menderita rasa sakit fisik
  • Stress dalam hal finansial
  • Isolasi sosial
  • Merasa menjadi beban untuk orang terdekat

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pasien kanker yang telah menjalani operasi pada akhirnya harus menghadapi proses pemulihan yang panjang dan menyakitkan.

Penting untuk mengingat bahwa tindakan bunuh diri bukan merupakan keputusan egois semata, melainkan tanda dari rasa sakit yang dalam dan besar yang seringkali tak terlihat oleh orang lain.

Tindakan Pencegahan dan Penanganan

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah tindakan bunuh diri di antara pasien, misalkan :

  • Pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi mental pasien
  • Penanganan gejala depresi, kegelisahan atau rasa sakit fisik. Bisa mencakup obat, terapi atau bimbingan suportif
  • Dukungan : Pasien kanker yang telah mengalami operasi bisa mendapatkan manfaat dari dukungan kelompok, konseling atau dukungan sosial dalam bentuk apapun

Sudah saatnya kita mengenali dampak dari kanker dan penanganannya yang bisa menghancurkan kondisi mental pasien. 

Dengan membekali diri dengan pengetahuan mengenai hubungan antara tindakan operasi kanker dengan insiden bunuh diri pasien, kita bisa bekerja sama untuk saling mendukung mereka yang sedang berjuang dan mencegah hilangnya nyawa yang berharga di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun