Mohon tunggu...
Rafasha Oktaviani
Rafasha Oktaviani Mohon Tunggu... Penerjemah - Translator dan Content writer

Halo, saya Rafasha Oktaviani. Saya adalah seorang penerjemah dan penulis konten di sebuah fasilitas kesehatan. Saat ini saya menulis artikel bertema-kan topik kesehatan dan berkolaborasi dengan para dokter di tempat saya bekerja sebagai peninjau artikel kesehatan yang saya buat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit yang Bisa Muncul Setelah Operasi Kanker Payudara

29 Maret 2023   09:29 Diperbarui: 29 Maret 2023   09:34 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak keluhan yang diderita pasien setelah menjalani operasi kanker payudara, baik operasi pengangkatan payudara, jaringan kanker, kelenjar getah bening maupun rekonstruksi payudara.

Keluhan ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti cedera, perbedaan golongan pasien tertentu (pasien yang menjalani radioterapi, menderita obesitas, dsb) atau memang efek samping pasca operasi yang sulit dihindari.

Berikut adalah masalah-masalah kesehatan yang bisa terjadi setelah operasi kanker payudara

1. Kesulitan menggerakan kaki

Kesulitan menggerakan kaki setelah operasi payudara bisa disebabkan oleh penggumpalan darah. Penggumpalan ini biasa terjadi setelah operasi payudara dan menumpuk di paru-paru atau di kaki sehingga menyebabkan kelumpuhan pada kaki. 

Untuk mencegah penggumpalan darah pasca operasi, perawat atau dokter biasanya akan mengarahkan anda untuk segera bangun, menggerakan tubuh, mengolahragakan kaki, memberi anda sebuah stocking khusus anti penyumbatan pembuluh darah, atau menyuntikan obat pengencer darah.

Untuk mengatasinya, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk memilih penanganan yang tepat. Penanganannya bisa berbentuk konsumsi obat, atau operasi.

2. Kebas, kaku dan nyeri di area lengan, ketiak, dada atau bahu

Hal ini biasanya disebabkan oleh rusaknya urat syaraf ketika proses operasi. Urat syaraf sebenarnya bisa pulih dengan sendirinya namun bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Segera konsultasikan keluhan pada dokter agar anda bisa mendapatkan obat untuk mengurangi gejala dan menangani kerusakan urat syarafnya.

3. Penumpukan cairan di daerah bekas operasi

Seringkali terjadi penumpukan cairan di daerah bekas operasi atau di ketiak. Biasanya penumpukan cairan ini akan hilang dengan sendirinya namun sebaiknya segera dikonsultasikan pada dokter karena berisiko tinggi menyebabkan infeksi. 

Dokter atau perawat akan mengeluarkan cairannya dengan jarum atau melalui suntikan jika area penumpukan cairannya terasa sakit.

Terkadang cairan yang menumpuk ini bisa muncul kembali setelah dikeluarkan, konsultasikan kembali pada dokter jika hal ini terjadi.

4. Pembengkakan pada lengan atau tangan permanen

Pembengkakan pada lengan atau tangan umumnya normal terjadi pada pasien setelah operasi dan akan mereda tidak lama setelahnya. Pembengkakan ini disebabkan oleh cairan getah bening yang tidak bisa dikeluarkan.

Segera konsultasikan pada dokter jika pembengkakan tidak kunjung mengempis, karena jika anda sudah mengalami pembengkakan pada lengan atau tangan dalam jangka panjang, kondisi ini tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dicegah dengan penanganan dini.

 

Selain risiko komplikasi, operasi kanker payudara juga tidak menjamin kanker payudara tidak akan muncul kembali. 

Risiko kemunculan kembali kanker payudara biasanya tergantung dari tingkat keparahan pasien serta jenis operasi yang dijalani.

Jika pengobatan kemoterapi memiliki efek samping dan potensi kemuculan kembali kanker, apa alternatif yang lebih baik?

Sementara penanganan kanker payudara secara umum masih meliputi kemoterapi dan radioterapi yang efek sampingnya sama bahayanya, apakah ada pilihan yang lebih aman dan tidak menimbulkan kekhawatiran yang baru bagi pasien?

Seiring berjalannya waktu, riset-riset mengenai penyakit kanker dan pengobatannya masih berjalan hingga sekarang. 

Sampai saat ini, belum banyak pengobatan kanker baru yang lebih inovatif dan aman yang bisa diterapkan pada pasien, karena pengobatan-pengobatan tersebut memerlukan waktu yang tidak sedikit, biaya yang besar dan sdm yang ahli dalam proses uji coba. 

Namun salah satunya bisa didapati di CMI Hospital di Bandung.

CMI Hospital di Bandung telah menemukan pengobatan kanker yang lebih inovatif tanpa efek samping yang bersifat invasif pada pasien. 

Tidak seperti kemoterapi atau operasi, pengobatan kanker di CMI Hospital menghancurkan sel kanker tanpa berimbas pada sel normal tubuh dan terbukti lebih nyaman dijalani. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun