Mohon tunggu...
Rafasha Oktaviani
Rafasha Oktaviani Mohon Tunggu... Penerjemah - Translator dan Content writer

Halo, saya Rafasha Oktaviani. Saya adalah seorang penerjemah dan penulis konten di sebuah fasilitas kesehatan. Saat ini saya menulis artikel bertema-kan topik kesehatan dan berkolaborasi dengan para dokter di tempat saya bekerja sebagai peninjau artikel kesehatan yang saya buat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-Hati, Hamil Anggur Bisa Jadi Kanker!

19 Maret 2023   15:47 Diperbarui: 19 Maret 2023   15:55 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanganan penyakit ini biasanya dilakukan dengan kuret atau vakum untuk menghilangkan jaringan yang tidak normal. Dalam beberapa kasus yang serius, pengangkatan rahim juga bisa dilakukan demi pencegahan kanker. 

Karena berpotensi menyebabkan kanker, pasien yang telah mendapatkan penanganan dan sembuh disarankan untuk kembali memeriksakan diri ke dokter dalam 2 hingga 12 bulan mendatang. 

Kapan Penderita Boleh Hamil Lagi?

Umumnya masa monitoring paska pengobatan akan berjalan selama 1 tahun. Selama masa monitoring tersebut, pasien disarankan untuk tidak hamil. Namun kondisi ini dapat berbeda sesuai dengan tubuh pasien masing-masing. 

Pastikan untuk selalu memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun