Hal itu membuat Dr Jem Rashbass selaku Kepala divisi kanker di Public Health England (PHE) menghubungi pihak rumah sakit untuk menyampaikan kekhawatirannya.Â
Menanggapi Dr Jem Rashbass, Profesor David Cameron dari Western General Hospital Skotlandia menjelaskan "Terkait pasien kanker yang meninggal di kurun waktu 30 hari kemoterapi mungkin memang sebaiknya saat itu tidak diberikan tindakan kemoterapi. Tapi hal ini sulit ditentukan karena jika kita tidak memberikan tindakan kemoterapi pada pasien kanker, pasien tidak akan tertolong. Jika kita memberikan tindakan kemoterapi pada pasien kanker, pasien juga ada yang tidak tertolong. Hal tersebut memerlukan keseimbangan yang tepat dengan bantuan lebih banyak data."
Professor David Dodwel dari ST James Hospital juga menambahkan "Selain perihal data, masalahnya juga bisa terdapat di praktek klinis. Penting sekali bagi pasien untuk tahu bahwa kemoterapi memiliki efek samping yang berpotensi membahayakan nyawa. Para dokter juga harus lebih berhati-hati dalam menentukan tindakan penanganan kanker pada pasien."
Pengobatan Kanker Tanpa Efek Samping Mematikan
CMI Hospital, sebuah klinik utama spesialisasi kanker di Bandung menyediakan pengobatan kanker tanpa efek samping yang mematikan seperti kemoterapi.Â
Jika kemoterapi bekerja dengan meracuni sel kanker namun juga meracuni sel sehat di tubuh, obat kanker CMI Hospital dapat membunuh sel kanker tanpa mengenai sel sehat di tubuh.Â
Untuk info lebih lanjut dan konsultasi gratis, kunjungi halaman website CMI Hospital langsung. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H