Jika seandainya pasien diberikan pengetahuan mengenai penyakit yang dideritanya, mengapa penyakit itu bisa terjadi, dan solusi apa yang sekiranya bisa membantu kesembuhan penyakit tersebut, kemungkinan besar akan mendatangkan kesadaran diri pasien untuk mengatur pola hidupnya agar lebih baik, menghindari atau menghentikan pemicu-pemicu penyakit yang seringkali tidak diketahui dan dijalani pasien.
4. Prosedur Pengobatan yang Lebih Cepat
Prosedur berobat kanker di luar negeri bisa lebih cepat daripada di Indonesia. Dibandingkan dengan Indonesia, prosedur pengobatan di luar negeri tidak melalui langkah yang bertele-tele dari segi sistem administrasi dan birokrasi.Â
Kekurangan-kekurangan Berobat Kanker di Luar Negeri
Banyak pasien dan keluarga yang mendampingi pasien yang sebetulnya berharap untuk bisa berobat di dalam negeri saja. Ada juga yang memang atas inisiatif sendiri ingin berobat di luar negeri namun terkendala dalam beberapa hal.Â
Sebagai bahan pertimbangan, berikut adalah kekurangan-kekurangan menjalani pengobatan kanker di luar negeri yang harus diperhitungkan :
1. Kondisi Pasien yang Tidak Memungkinkan Untuk Berobat di Luar Negeri
Banyak pasien dengan kanker stadium akhir atau mengalami metastasis sehingga melemahkan kondisi pasien dan menyebabkan masalah pada mobilitasnya.Â
Dengan perjalanan yang jauh, tidak memungkinkan untuk beberapa kondisi pasien karena dapat mengancam keselamatan dan kesehatannya.Â
2. Kendala yang Dialami Keluarga Saat Mendampingi Pasien
Saat mendampingi pasien berobat di luar negeri, keluarga pasien akan dihadapkan pada pilihan yang berat.Â
Keluarga pasien akan sepenuhnya meninggalkan tanggung jawab di negara asalnya, untuk berfokus dalam mendampingi pasien di tempat yang jaraknya sangat jauh dengan rumah.Â
3. Tindak Pengobatan yang Dilakukan Kurang Lebih Sama Dengan Rumah Sakit Di Dalam Negeri.Â
Sejauh ini, tindak pengobatan kanker yang dilakukan di seluruh dunia masih sama─di luar ketersediaan obat yang lebih lengkap dan alat yang lebih canggih.Â
Tindakan seperti operasi, kemoterapi, radioterapi dan imunoterapi yang umumnya dilakukan di luar negeri pun sudah dilakukan juga di Indonesia.Â
Tingkat keberhasilan tindakan-tindakan yang belum menentu beserta efek samping yang didapatkan pasien dari setiap tindakan ini masih belum bisa dihindari sampai sekarang.