Suruh, Kabupaten Semarang (17/01) -- Desa Suruh merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Suruh memiliki 10 dusun dengan 8 Kadusan, 11 RW dan 58 RT. Secara geografis, Desa Suruh adalah daerah pemukiman dan persawahan.Â
Daerah tersebut sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan sisanya dialihkan untuk budidaya. Kehijauan Desa Suruh dinilai memiliki potensi yang menarik karena sifat tanahnya yang berhumus, berbatuan dan memiliki ketersediaan air yang cukup membuat Desa Suruh menjadi desa yang cukup subur.
Wisata yang terdapat pada desa Suruh belom sepenuhnya terkelola dengan baik. Maka dari itu mahasiswa Universitas Diponegoro mengambil Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro x Exovillage ke desa ini dalam upaya menggali potensi desa yang ada.Â
Kegiatan KKN-T tersebut mengusung tema "Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDG's" yang bertujuan untuk mengoptimalkan setiap potensi desa yang dimiliki dengan cara memaksimalkan penggunaan platform digital. Program ini diharapkan dapat memulihkan perekonomian secara bertahap dengan melihat peluang besar digitalisasi yang bisa memperluas pasar.
Pada kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat melatih dan mensosialisasikan kepada masyarakat desa manfaat dari penggunaan teknologi digital khususnya platform Exovillage.Â
Exovillage merupakan inovasi berbasis digital berupa start-up yang membantu desa dalam mengekspos dan mempromosikan potensi yang dimiliki kepada masyarakat dengan jangkau yang lebih luas tanpa memandang batas lintas daerah.Â
Platform Exovillage berisi informasi mengenai spot-spot potensi desa mulai dari destinasi, aktivitas, kuliner, biro tour, toko suvenir dan terdapat marketplace untuk memasarkan produk olahan maupun kerajinan masyarakat lokal.
Kegiatan KKN-T UNDIP x Exovillage berlangsung selama 2 bulan dengan membawa 4 program kerja yakni, Program Identifikasi Potensi Desa, Program Pemberdayaan Masyarakat, Program Literasi Digital, dan Program Penyusunan Roadmap Pengembangan Destinasi Wisata.
Pada program identifikasi potensi desa dilakukan observasi dan wawancara langsung bersama perangkat desa dan penggiat UMKM. Lalu didapatkan beberapa potensi desa yang dapat dijadikan tempat wisata seperti Umbul Sendang Pateran, disana terdapat tempat sumber mata air yang sering dijadikan tempat berenang anak-anak sekitar.Â
Oleh pemerintah setempat, Umbul Sendang ini telah direnovasi dan dibuat seperti kolam renang yang terbuat dari keramik. Selain Umbul Sendang terdapat juga Bukit Gumuk Mendro, Bukit Gumuk Mendro ini belum terkelola dengan baik dikarenakan jalannya yang masih penuh bebatuan. Namun jika dikelola dengan baik, Bukit Gumuk Mendro ini akan menjadi tempat wisata yang sangat bagus.
Potensi desa selanjutnya adalah terdapat Masjid Baiturrohim dan Masjid Besar Suruh yang terdapat peninggalan Sunan Walisongo. Selain potensi wisata, di Desa Suruh memiliki banyak UMKM seperti penjualan roti kacang, konveksi, pembuatan gula jawa, dodol khas Suruh, dan lain-lain.
Setelah melaksanakan identifikasi dilanjutkan dengan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat. Program dilakukan dengan cara membentuk kader promosi desa untuk menjadi pionir, dari berbagai penggiat UMKM yang ada di desa Suruh. Tindak lanjut program pemberdayaan masyarakat adalah pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan terhadap kader potensi desa oleh mahasiswa dan tim Exovillage.Â
Mahasiswa mendampingi secara berkelanjutan sejalan dengan program literasi digital terkait dengan pengelolaan akun Exovillage, pengelolaan media digital untuk membranding desa dan membangun komitmen kader potensi desa secara khusus dan masyarakat Desa Suruh secara umum untuk melakukan tindak lanjut, melakukan pengembangan, pemeliharaan dan pengelolaan potensi secara berkelanjutan.
Diakhir KKN Tematik mahasiswa menyerahkan hasil penyusunan roadmap pengembangan destinasi wisata kepada perangkat desa Suruh untuk dijadikan gambaran arah pengembangan desa khususnya di sektor pariwisata. Roadmap ini disusun dalam kurun waktu tertentu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi desa.Â
Harapannya dengan diadakan KKN Tematik ini dapat menjadi salah satu upaya kolaborasi pemerintah, masyarakat dan akademisi untuk menciptakan desa mandiri dan berdaya di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H