Terkadang orang yang memiliki overthinking kerap bisa berbicara dengan dirinya sendiri.  Mereka seakan memiliki dua diri mereka yang saling berbincang satu sama lain. Dalam ilmu psikologi hal ini biasa disebut dengan alter ego, tetapi kita tidak boleh melakukan self diagnose, jika ingin memastikannya maka kita harus berkonsultasi dengan ahlinya. Dan ingat, tidak semua orang yang mempunyai overthinking bisa melakukan hal ini.
7. Mudah lelah
Orang yang mengalami overthinking cenderung mudah lelah dibandingkan orang-orang pada umumnya. Karena mereka kekurangan istirahat akibat terlalu banyak berpikir. Sehingga mendorong mereka menjadi stres dan sakit fisik seperti sakit kepala, pegal-pegal, mata merah, dan lain-lainnya.
Overthinking tidak hanya bekerja pada satu aspek saja, dalam aspek percintaan pun dapat terjadi. Tidak ada batasan seseorang dalam mengalami overthinking, maka dari itu kita harus bisa menanganinya. Gunakan cara ini bila belum sempat untuk berkonsultasi kepada ahlinya.
1. Menenangkan diri dan pikiran
Tenangkan diri dan pikiran dengan cara menarik dan mengehembuskan nafas perlahan dan teratur, minum air dan berdiam diri sejenak sambil memejamkan mata agar jantung dan otak menjadi lebih tenang.
2. Mengalihkan pikiran
Setelah itu lakukan pengalihan pikiran baik dengan cara mengalihkan overthinking dengan memikirkan hal lain yang bisa membuat kita melupakan pikiran overthinking kita tanpa memaksanya, curahkan pikiran kita kepada orang lain atau menulisnya, alihkan pikiran dengan cara melakukan sesuatu yang dapat membuat kita bahagia dan merupakan pikiran-pikiran negatif dalam otak kita.
3. Berbicaralah pada diri sendiri
Berbicaralah kepada diri kita untuk mencoba tenang dan melupakan pikiran-pikiran negatif itu, jika tidak ajaklah diri kita untuk membicarakannya agar merasa lega.
4. BeristirahatlahÂ