Mohon tunggu...
Zuh Rafal Ummi
Zuh Rafal Ummi Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMPN 1 Empang

Saya suka membaca, kepribadian saya cukup menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas CGP Dekonteks Modul 3.1

13 Februari 2024   19:14 Diperbarui: 13 Februari 2024   19:22 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas Guru Penggerak 

Demonstrasi Kontekstual

Modul 3.1. Pengambilan Keputusan  Berdasarkan Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.

 

Oleh:

Zuh Rafal Ummi, S.Si

Calon Guru Penggerak Angkatan 9

Kabupaten Sumbawa NTB

SMP Negeri 1 Empang

 

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

  

Tugas CGP yang penulis lakukan adalah mewawancarai 2 Kepala Sekolah, yaitu:

  • Kepala sekolah di tempat penulis bertugas, yaitu SMP Negeri 1 Empang
  • Kepala sekolah SD Negeri 2 Empang, dengan tujuan untuk mengetahui dilema etika yang terjadi di jenjang yang berbeda.

Adapun hasil wawancara yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

Narasumber: Drs. Syafrudin 

Jabatan: Kepala SMP Negeri 1 Empang

Hari/Tanggal: Senin, 11 Februari 2024

Selama ini, bagaimana Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Selama ini banyak kasus-kasus yang kita hadapi baik itu menyangkut dilema Etika maupun Bujukan  Moral salah satu contohnya adalah siswa yang sudah lama putus sekolah,dan  ingin kembali untuk bersekolag lagi,siswa yang putus sekolah  ini kebanyakan disebabkan oleh lingkungan pergaulannya di masyarakat  tidak adanya kepedulian serta pengawasan orang tua terhadap anaknya dirumah karena sibuk bekerja disawah maupun di  ladangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,sehingga membuat anak ini lepas kontrol dan semaunya bersekolah bahkan berhenti bersekolah. Disatu sisi sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah siswa supaya tidak putus sekolah mengingat Tingkat SMP masih dalam wajib belajar 9 Tahun.

Berdasarkan kasus tersebut,terjadi dilema Etika yang ditandai dengan adanya pilihan yang sama-sama benar.Tidak ada bujukan moral dalam kasus ini sehingga untuk mengidentifikasi antara dilema etika dan bujukan moral perlu dilihat dari tipe kasus dan pilihan yang muncul.

Selama ini, bagaimana Bapak melakukan pengambilan keputusan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Dengan melihat kasus di atas, selama ini  saya mengambil keputusan bahwa anak ini tidak  kita keluarkan dari sekolah. 

Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan selama ini?

Adapun langkah-langkah atau prosedur yang saya lakukan selama ini yaitu dimusyawarahkan dulu  dengan wakasek kesiswaan dan kurikulum dan wali kelas serta guru BK,agar mendaptkan pertimbangan dalam memutuskan permasalahan tersebut

Hal-hal apa saja yang selama ini Bapak menganggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Adapun hal-hal yang saya anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema Etika adalah komunikasi dengan wakasek ,wali kelas dan Guru BK

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Adapun tantangan dalam mengambil keputusan pada kasus-kasus delima Etika yaitu kurangnya kesadaran orang tua dan juga siswa tentang pentingnyan pendidkan serta masih adanya pro kontra di antara guru.

Sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian masalah etika, apakah Bapak langsung menyelesaikannya di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak jalankan?

Untuk menyelesaikan kasus dilema Etika yang saya sampaikan tersebut, saya menyelesaikannya secara  langsung di tempat  dan tidak ada jadwal khusus karena langsung kita melakukan koordinasi dengan pihak terkait,seperti orang tua/wali,siswa yang bersangkutan.

Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Bapak dalam mengambil keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Yang mempermudah saya dalam mengambil keputusan  adalah para wakasek, baik waka kesiswaan,waka kurikulum,wali kelas maupun Bapak/ibu guru khususnya guru BK.

Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika?

Adapun pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mengambil keputusan dilema Etika adalah Perlunya memperhatikan nilai-nilai  dan Budaya musyawarah,kerjasama, komunikasi  dan kolaborasi di lingkungan sekolah untuk mengambil sebuah keputusan.

Dokumentasi Wawancara Bersama Dengan Bapak Kepala SMP Negeri 1 Empang/Dok Pribadi
Dokumentasi Wawancara Bersama Dengan Bapak Kepala SMP Negeri 1 Empang/Dok Pribadi

Narasumber: AHYAR, S.Pd

Jabatan: Kepala SDN 2 Empang

Hari/Tanggal: Selasa, 12 Februari 2024

Selama ini, bagaimana Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Untuk mengidentifikasi jenis kasus itu masuk pada dilema etika atau bujukan moral, tentunya terlebih dahulu saya harus memahami kasus yang terjadi

Selama ini, bagaimana Bapak melakukan pengambilan keputusan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Dalam menjalankan pengambilan keputusan, saya melakukan koordinasi dengan Bapak/Ibu guru. dan apabila kasusnya melibatkan orang luar sekolah, saya tentunya akan melibatkan komite sekolah

Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan selama ini?

Apabila kasus tersebut berkaitan dengan kepentingan orang banyak, maka sebelum saya mengambil keputusan, saya akan melakukan komunikasi dengan Bapak/Ibu guru dengan cara melakukan rapat kecil atau internal. dan tentunya keputusan yang nantinya akan saya ambil tersebut berdasarkan pada hasil akhir, berdasarkan peraturan atau berbasis rasa peduli.

Hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Menurut saya, hal yang saya anggap paling efektif dalam pengambilan keputusan adalah  dengan cara melakukan komunikasi, koordinasi  dan kolaborasi dengan Bapak/Ibu guru yang tadi saya sampaikan dan tentunya keputusan yang saya ambil harus bersifat objektif

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika yang Bapak hadapi?

Bagi saya tantangan dalam pengambilan keputusan salah satunya adalah keputusan yang saya ambil terkadang muncul pro dan kontra dengan sebagian warga sekolah, karena tentunya dari seluruh warga sekolah tidak semua sepakat dengan keputusan yang saya ambil

Sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian masalah etika, apakah Bapak langsung menyelesaikannya di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak jalankan?

Untuk jadwal tertentu tidak ada. Hanya saja untuk pengambilan keputusan tergantung dari kasus yang ada, apakah harus diselesaikan segera atau membutuhkan waktu sampai besok

Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Bapak dalam mengambil keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

hal yang menurut saya mempermudah dalam saya mengambil keputusan adalah manakala ada kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu koordinasi dengan manajemen juga menjadi hal yang sangat efektif dalam saya mengambil keputusan

Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika?

Selama menjadi kepala sekolah , saya menjadi lebih bisa memahami karakter masing-masing orang dan bagaimana saya menghadapi setiap orang.

Dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan, maka akan banyak sekali masukan yang saya terima sehingga menguatkan saya dalam mengambil keputusan dan menjalankannya.

Dukumentasi Wawancara Bersama Dengan Bapak Kepala SD Negeri 2 Empang/Dok Pribadi
Dukumentasi Wawancara Bersama Dengan Bapak Kepala SD Negeri 2 Empang/Dok Pribadi

Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara: 

No.

Tugas

Ada (A)/

Tidak Ada (TA)

1.

Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

A

yang saya pelajari dari hasil wawancara saya dengan kedua kepala sekolah dan dikaitkan dengan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian adalah bahwa sebelum pengambilan keputusan, terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi jenis kasusnya kemudian kita sebagai pimpinan tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak, akan tetapi harus melibatkan para manajemen yang didasarkan pada 4 paradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.

2.

Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

A

Pada dasarnya, dari ketiga pimpinan sekolah mempunyai persamaan dalam pengambilan keputusan yaitu menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian misalnya melakukan identifikasi kasus dan melakukan koordinasi dengan melibatkan tim manajemen.

3.

Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

A

Menurut saya, rencana para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan adalah dengan mengevaluasi hasi hari keputusan-keputusan yang telah diambil selama ini yang dianggap paling efektif. Dan untuk mengukur efektifitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan refleksi terhadap keputusan yang selama ini diambil

4.

Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

A

Sesuai dengan modul yang saya pelajari, tentunya dalam mengambil keputusan, saya akan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkahpengambilan keputusan. Untuk penerapannya tentunya saat saya menjumpai kasus

 

5.

Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

A

Tekni yang yang saya gunakan adalah teknik narasi, setelah itu saya membaca kembali tulisan yang saya buat dan tulisan tersebut tidak menyinggung pihak manapun dan layak untuk dibaca

6.

Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari  materi yang Anda ingin sampaikan?

A

Panjang tulisan dan isi tidak mengurangi esensi dari tujuan penulisan itu sendiri. Materi yang disampaikan memuat intisari materi dengan jelas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun