Mohon tunggu...
Zuh Rafal Ummi
Zuh Rafal Ummi Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMPN 1 Empang

Saya suka membaca, kepribadian saya cukup menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan-Modul 1.2

15 September 2023   20:46 Diperbarui: 15 September 2023   20:55 1674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN-MODUL 1.2

 

September 15 , 2023 oleh Zuh Rafal Ummi,S.Si

 

Jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak akan penulis jabarkan dengan menggunakan model refleksi segitiga sebagai berikut:

Setelah melakukan pembelajaran modul 1.2 akhirnya penulis mampu memahami bahwa?

  • Pendidik harus mampu menumbuhkan manusia yang kuat nilai kemanusiaannya, yang memegang teguh nilai-nilai kebajikan. Dalam konteks yang beragam, penulis memerlukan pegangan yang mempersatukan. Nilai-nilai kebajikan yang universal lah  kemudian yang dapat dijadikan landasan bersama (common-ground), bagi beragam kepentingan, suku-bangsa, ras, agama dan antar golongan.
  • Pada diri seseorang  ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku manusia, antara lain: kebiasaan, lingkungan, pendidikan, keyakinan dan tujuan hidup
  • Teori Triune brain menurut Paul McLean yang menyatakan bahwa keseluruhan otak terlibat dalam melaksanakan pembelajaran. Setiap individu mempunyai cara tersendiri dalam membina pemahaman dan setiap otak adalah unik dan yang membuatnya berbeda dari individu lain dan  teori tersebut membuat penulis memahami  bagaimana kerja otak dalam pembelajaran . Berdasarkan teori triune brain, otak dibagi menjadi 3 yaitu: 
    • Neocortex- otak luhur-rasional: otak ini berfungsi dalam hal berbahasa, berpikir abstrak, memecahkan masalah, merencanakan kedepan, bergerak dengan baik dan berkreasi
    • Otak mamalia/emosional (otak limbik): Merupakan otak tengah, otak sosial dan emosional dan merupakan ingatan jangka panjang
    • Otak reptil/primal (Basal Ganglia): Otak yang paling sederhana, tugas utamanya adalah mempertahankan diri dan menguasai  fungsi-fungsi otomatis seperti: degup jantung, dan sistem peredaran darah
  • Adapun cara kerja otak dibedakan menjadi 2, yaitu otak lambat dan otak cepat. Pada sesi ini penulis dituntut untuk senantiasa berusaha untuk menggerakkan manusia lainnya, yang mana penulis harus menyadari terlebih dahulu bagaimana diri  penulis tergerak, kemudian terpengaruh untuk bergerak dengan disertai pengelolaan emosi yang baik.
  • Manusia memiliki kebutuhan dasar (kebutuhan genetis), yaitu: kebutuhan bertahan hidup (survival), kebutuhan untuk diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), Kesenangan (fun) dan kekuasaan (power)
  • Tahap tumbuh kembang anak menurut KHD  dibedakan menjadi 3, yaitu:
    • Wiraga (usia 0-8 tahun): pertumbuhan jasmani dan indera
    • Wiraga-wirama (9-16 tahun): perkembangan cara berpikir
    • Wirama (17-24 tahun): pengelolaan diri, potensi diri dan menata masa depan
  • Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson, antara lain:
    • Usia 0-1,5 tahun (harapan)
    • Usia 1,5-3 tahun (tekad)
    • Usia 3-5 tahun (tujuan)
    • Usia 5-12 tahun (kompeten)
    • Usia 12-18 tahun (loyalitas)
    • Usia 18-40 tahun (cinta)
  • Manusia merdeka bergerak adalah manusia yang mampu berkembang secara utuh, selaras dengan aspek kemanusiaan, mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan orang lain. Hidup sebagai orang merdeka adalah hidup yang penuh keberanian, melakukan hal-hal yang berguna, dan membangun diri sendiri dan juga orang lain. Adapun manusia merdeka: termotivasi dari dalam ( motivasi intrinsik) merupakan sebuah hadiah untuk diri penulis sendiri, dan tidak perlu diberikan oleh orang lain dan semua yang penulis lakukan untuk kebaikan dan kepentingan penulis sendiri, bukan mengharapkan apresiasi dari orang lain. Lalu bagaimana cara meningkatkan motivasi intrinsik? Caranya adalah menetapkan tantangan dan tujuan, memiliki rasa ingin tahu, kemampuan untuk memiliki kontrol sehingga penulis dapat menentukan apa yang akan penulis kejar dan yang tidak kalah penting adalah penulis butuh kerjasama dan persaingan.
  • Teori pilihan menurut William Glasser  menyatakan bahwa perilaku seorang manusia adalah buah dari pilihan yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Untuk itu, kita perlu terus melatih:
    • Fokus pada apa yang terjadi saat ini bukan masa lalu
    • Menghindari 7 kebiasaan buruk yang secara eksternal " mengganggu" relasi dengan orang lain: mengkritik, menyalahkan, mengeluh,menjengkelkan, mangancam, menghukum, menyuap/memberikan reward untuk mengendalikan orang lain.
    • Kebiasaan menjalankan 7 kebiasaan mempedulikan orang lain: mendukung, mendorong, mendengarkan, menerima, mempercayai, menghormati,  dan menegosiasikan perbedaan.
    • Menghindari membuat dalih  dan alasan karena menghalangi kita membangun relasi
    • Bersabar
  • Profil pelajar pancasila berakar dari falsafah pancasila, yaitu:
    • Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
    • Mandiri
    • Bergotong royong
    • Bekhebinekaan global
    • Bernilai kritis
    • Kreatif
  • Penulis memahami nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru dan guru harus tau apa peran mereka sebagai guru penggerak. Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak, antara lain: mandiri, kolaboratif, inovatif, reflektif dan berpihak pada siswa. Sedangkan  peran seorang guru penggerak, yaitu: menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, menjalin kolaborasi antara guru dan mewujudkan kepemimpinan siswa. Untuk menumbuhkan nilai-nilai dan peran dari guru penggerak didalam diri penulis yang penulis lakukan  adalah menambah khasanah pengetahuan penulis dengan cara memperbanyak literasi, penulis selalu dengan terbuka dan senang hati untuk berkolaborasi baik itu dengan rekan sejawat, guru dari sekolah lain, kepala sekolah, masyarakat bahkan dengan siswa.
  • Struktur sistem lingkungan memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai-nilai dalam diri seseorang. Lingkungan khususnya keluarga merupakan tempat belajar pertama bagi seorang anak. Dimana anak akan belajar dan menyerap nilai-nilai apa saja yang ada di dalamnya. Pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang dapat dilakukan oleh lingkungan dengan berbagai metode, seperti: internalisasi (memberikan pengetahuan), keteladanan (mencontoh perilaku), pembiasaan (contoh yang berulang-ulang), bermain, cerita, nasihat, penghargaan dan hukuman.
  • Seorang guru harus memiliki pikiran yang strategis dan menguatkan dalam lingkungan pengaruh. Guru harus memiliki "kuasa" dan kepercayaan diri untuk menjalankan iniisiatif perubahan pada dimensi: diri, orang lain, institusi, dan lingkungan-masyarakat. Dalam masing- masing dimensi perlu menguatkan relasi (saling percaya, saling menghormati, saling bebas berekspresi), agar terbuka komunikasi (dialog, terhubung hati dengan hati), lalu memungkinkan kolaborasi. Dari strategi yang sudah dilakukan harapannya bahwa akan terjadi perubahan dari waktu ke waktu seiring dengan makin kuatnya lingkaran pengaruh tersebut.
  • Diagram gunung es menceritakan bagaimana guru membantu siswa memahami nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka sendiri, kemudian mereka mempercayainya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari siapa mereka ,hingga kemudian mereka terus menghidupinya.

Setelah mempelajari modul 1.2 penulis akhirnya mampu?

Menerapkan nilai-nilai sebagai guru penggerak. Nilai pertama yang sudah penulis terapkan yaitu mandiri. Contohnya adalah penulis mengikuti pelatihan, webinar, menulis di sebuah blog secara mandiri dan tidak ada paksaan berdasarkan kesadaran dari dalam diri penulis sendiri. Kedua adalah kolaboratif, dimana penulis sedikit banyak sudah mampu untuk berkolaborasi dengan teman sejawat terkait dengan administrasi atau perangkat pembelajaran, berkolaborasi dengan siswa dalam melaksanakan pembelajaran pada saat penulis membagi siswa menjadi beberapa kelompok , yang mana ide/tema muncul dari penulis kemudian didiskusikan dengan siswa terkait ide tersebut dan kemudian siswa melaksanakan atau menyelesaikan tugas kelompok melalui studi literasi, praktik maupun proyek. Kolaborasi selanjutnya adalah dengan kepala sekolah, penulis dalam hal ini berdiskusi dengan kepala sekolah terkait konteks dari administrasi yang penulis buat.

Bagaimana perasaan penulis setelah mempelajari modul 1.2 ?

Kalau ditanya perasaan penulis, sejauh penulis mengikuti kegiatan ini adalah penulistetap semangat dan antusias. Berdasarkan modul 1.2 yang penulisbaca banyak ilmu yang penulisperoleh, antara lain: 5 dasar kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan bertahan hidup, kasih sayang, kebebasan, kekuasaan dan kesenangan; perumpamaan otak 3 in 1 (triune), dimana otak terbagi menjadi 3 yaitu otak reptil yang condong berpikir waspada terhadap ancaman, otak mamalia (sistem limbik) yang bertanggung jawab terhadap emosi (marah, sedih, bahagia,dll), dan otak luhur atau otak primat, otak ini bertugas untuk berpikir strategis, kreatif, metakognitif. Otak ini membutuhkan energi yang besar, sehingga sekaligus menjadi kelemahan. Dan masih banyak ilmu lainnya yang penulis dapatkan dari modul 1.2 yang tidak bisa penulis sajikan satu persatu. Intinya adalah dengan ilmu yang penulis peroleh, mampu merubah sudut pandang penulis terhadap bagaimana seharusnya penulis menjalankan proses pembelajaran, sehingga esensi dari belajar mengajar sampai kepada tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Setelah melakukan pembelajaran modul 1.2 yang menjadi target berikutnya adalah?

Setelah belajar modul 1.2 hal-hal yang menjadi target penulis selanjutnya adalah penulis membutuhkan komitmen terhadap diri pribadi penulis dalam memberikan penguatan terhadap 5 nilai guru penggerak, dengan cara terus memotivasi diri sendiri untuk berperilaku mandiri dengan tidak merasa puas diri dengan pencapaian saat ini, melakukan pembelajaran yang inovatif sehingga apa yang penulis ajarkan kepada siswa penulis sesuai dengan kodrat zaman dan kegiatan pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru namun berpusat pada siswa, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan, dan tidak lupa harus selalu me-refleksi-kan semua kegiatan sebagai alat ukur penulis terhadap sesuatu yang penulis kerjakan atau lakukan, yang selanjutnya sebagai pegangan penulis dalam melakukan perbaikan dan pengembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun