Mohon tunggu...
Kinarti 2200005231
Kinarti 2200005231 Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD UAD

Suka lifestile, jajan, dan alat kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Generasi Z dalam Menjaga Ideologi Pancasila

15 Januari 2023   17:40 Diperbarui: 17 Januari 2023   10:06 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara? Pancasila sebagai ideologi negara dan dasar negara merupakan kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era globalisasi, negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara.

Hal yang amat sulit bagi generasi micin untuk dihindari adalah globalisasi yang dalam beberapa aspek justru membahayakan mereka. Generasi micin selalu tidak lepas dari gadget-nya, mereka bisa kehabisan waktu hanya untuk bersama gadget-nya, tanpa sempat bergaul dengan dunia sekitarnya.

Keunggulan generasi ini memiliki kreativitas yang tinggi, penuh dengan kepercayaan diri serta terkoneksi antara satu dengan lainnya. Namun, karena generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan, serba otomatis dan sangat gampang dipengaruhi. Hal ini yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita. Sungguh merupakan suatu ironi di tengah pasifnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Tetapi disisi lain, ternyata hal itu tidak mampu mendekatkan dan menyatukan anak bangsa. Era komunikasi ini memberi jaminan akses dan kecepatan memperoleh informasi.

Melihat kenyataan ini maka, penanaman nilai-nilai Pancasila sudah semestinya memfokuskan dan mengakomodasi kelompok generasi micin dengan sebuah formulasi atau metode-metode pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan bersikap kritis terhadap pengaruh ideologi-ideologi radikal serta sikap-sikap intoleran. Pancasila harus bisa dijadikan pegangan dan prinsip hidup generasi micin Indonesia dalam menghadapi derasnya kemajuan teknologi modern saat ini.

Bagi generasi micin, Pancasila barangkali terlalu abstrak dan kurang menarik. Bisa jadi, Pancasila sulit dipahami secara tuntas dan mendalam. Penyebabnya yaitu, Pendidikan atau bentuk pembelajaran tidak sampai tuntas sehingga generasi baru tidak memahaminya, pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari juga tidak konsisten sehingga generasi muda tidak mendapatkan contoh yang nyata.

Berbagai dampak negatif terjadi dikarenakan generasi kurang bisa memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih banyak meniru hal-hal negatif dari pada hal-hal positif yang sebenarnya bisa lebih banyak kita dapatkan dari kemajuan zaman ini.

Nilai Pancasila terus tergerus dan tergantikan dengan hal-hal yang viral dan mereka tiru. Hal itu menggambarkan generasi muda bangsa ini makin ternodai dengan maraknya nilai-nilai globalisasi. Dan mengikuti perkembangan zaman tanpa memfilter informasi yang datang dari luar.

Generasi micin perlu membangun keyakinan yang kuat untuk kembali pada jati diri bangsa yang sebenarnya yaitu Pancasila. Mereka perlu menangkap filosofi Pancasila secara paham dan tuntas. Generasi micin juga perlu mempraktekkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar, dan kebijakan kenegaraan, agar bisa menjadi contoh yang baik untuk ditiru khalayak banyak. Hal yang paling penting adalah peran generasi milenial dalam mengawal secara pasti agar negara ini dipimpin oleh orang yang berhikmah baik dengan cara pemilihan yang berhikmah baik juga, dengan kejujuran dan keadilan.

Generasi micin harus mampu mengamalkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan nilai-nilai toleransi bangsa Indonesia agar tetap eksis dan berdiri kokoh. 

Bagaimana cara generasi micin siap dalam membangun dan membawa perubahan untuk Indonesia?

1. Memiliki tujuan hidup yang jelas dan kuat

Mempunyai tujuan hidup yang jelas, mempunyai pondasi yang kuat agar tidak terpengaruh oleh arus globalisasi, dan tidak mudah goyah terhadap perkembangan zaman.

2. Mulai berpikir kritis 

Terbukalah dengan apa yang ada di sekeliling kita, dengan setiap masalah mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya, karena kita adalah bagian kecil yang dapat mempengaruhi sekitar. Dan mulai mengoreksi kembali informasi yang di dapat, cobalah berpikir kritis dan berkontribusi untuk sekitar.

3. Gunakan media sosial dengan baik dan bijak

Media sosial mempunyai dua dampak positif dan negatif, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Maka gunakanlah media sosial dengan bijak. Jangan mudah percaya terhadap hoax-hoax yang beredar dan sebagai generasi micin kita harus dapat menjadi pribadi yang selektif.

4. Mencintai budaya Indonesia 

Sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita bangga akan kekayaan budaya yang kita miliki, kita juga memiliki kewajiban untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Untuk menjaga budaya tersebut langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah menanamkan rasa cinta terhadap tanah air kita dan memiliki kesadaran diri untuk mengembangkan kebudayaan tersebut.

5. Mengubah gaya hidup yang hedon menjadi gaya hidup yang sederhana, prihatin, dan bersahaja, dengan begitu sebagian materi yang dimiliki dapat dipergunakan untuk membantu kegiatan sosial.

6. Menjadi seorang pendobrak di kalangan kelompok generasi micin yang sebagian besar apatis terhadap politik sehingga menjadi lebih peduli dan terbangun kesadaran kolektif bahwa politik merupakan jalan strategis untuk menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradab sesuai dengan Pancasila.

Banyak hal yang dapat kita lakukan bagi generasi micin dalam mengimplementasikan Pancasila, Generasi micin menyukai sesuatu yang viral, meledak, dan nyata, maka Pancasila perlu dilaksanakan secara nyata dalam kegiatan yang nyata pula baik dalam lingkup kecil, kelompok, maupun kebijakan kenegaraan. Maka, kita sebagai generasi micin mari berkontribusi lebih bijak dalam ikut serta membangun dan menerapkan ideologi Pancasila di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun