Mohon tunggu...
Rafael Veriano
Rafael Veriano Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya bermain piano

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Membuat Lilin Aroma dengan Diparut

22 September 2023   21:22 Diperbarui: 22 September 2023   21:48 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan dari teks ini adalah, lilin aromaterapi mudah untuk dibuat dan bahan utamanya mudah ditemukan. Lilin aroma juga bisa meningkatkan rasa kreatifitas seseorang melalui hiasan dan campuran warna yang dibuat pada lilin tersebut. Selain itu, lilin aromaterapi dapat bermanfaat bagi semua orang terutama penderita gangguan mental dan emosi berlebihan. Terakhir, lilin aromaterapi bisa membuat suasana menjadi lebih rileks dan nyaman.

Sumber

Aini, A. (2022, Desember 4). 7 Manfaat Lilin Aromaterapi yang Perlu Diketahui. Retrieved from Glints: https://glints.com/id/lowongan/manfaat-lilin-aromaterapi/

Contoh Kerajinan dari Lilin dan Cara Membuatnya. (2023, Juni 11). Retrieved from RomaDecade: https://www.romadecade.org/kerajinan-dari-lilin/#!

Maulana, A. H. (2021, Januari 19). Alasan Perlu Menyalakan Lilin di Rumah. Retrieved from Kompas.Com: https://www.kompas.com/homey/read/2021/01/19/120600576/10-alasan-perlu-menyalakan-lilin-di-rumah?page=all#:~:text=Lilin%20awalnya%20digunakan%20sebagai%20sumber,keindahan%20lilin%20dan%20cahaya%20lilin

Reza, U. (2021, Februari 8). DIY lilin aromaterapi. Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=u-sYx8-FKJ0

Rhardja, I. B. (n.d.). Pembuatan Lilin. Retrieved from Jurnal.umj: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/viewFile/5378/3591#:~:text=Lilin%20adalah%20bahan%20baku%20penerangan,)%20dan%20hidrogen%20(H).&text=Paraffin%20(wax)%20adalah%20nama%20lain,sebagai%20bahan%20utama%20pembentukan%20lilin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun