Mohon tunggu...
Ekel Sadsuitubun
Ekel Sadsuitubun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Manado dan Politeknik Negeri Ambon

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ironi Penegak Hukum: My Jenderal dan Linda "Medusa Zaman Now"

31 Maret 2023   09:03 Diperbarui: 22 April 2023   07:13 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ironi Penegak Hukum: My Jenderal dan Linda "Medusa Zaman Now"

(Mikael Ekel Sadsuitubun-Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Manado)

               Ketika kepala Medusa di penggal maka mengalirlah darah dan dari darah itu munculah asap kecil nan wangi, lalu tiba-tiba ada bayangan dan berubah bentuk menjadi Pegasus. Dalam mitologi Yunani, Pegasus adalah dewa kebijaksanaan. Artinya bahwa perempuan kendatipun mengalami kekerasan, ketidakadilan, pengkhianatan dan pembunuhan, namun darinya masih melahirkan anak yang namanya Pegasus yang kini terbang untuk membawa keadilan. Maka Pegasuslah yang menerangi dan menuntun semua orang untuk mengusahakan kebajikan dan  keadilan dalam hidup bersama, berbangsa dan bernegara.

                Usaha dari Teddi Minahasa (my jenderal) dan tim kuasa hukumnya untuk membangun gagasan dan argumentasi yang logis agar bisa dibenarkan dalam persidangan, akhirnya runtuh. Kesaksian dari Linda Cepu tentang keterlibatan Teddi Minahasa dalam perjalanan ke Taiwan untuk mengunjungi pabrik sabu-sabu dan melakukan negosiasi atau dil-dilan atau bekerja sama dengan pabrik, ia jua meminta bayaran tinggi jika pihak Bandar narkoba yaitu pabrik mau meloloskan narkoba ke Indonesia. Ini adalah suatu pelanggaran yang berat. Dengan adanya narkoba yang masuk karena dikawal masuk oleh my jenderal Teddi Minahasa dan kemudia di jual lagi kepada generasi muda bangsa Indonesia, maka ini memang adalah pelanggaran berat. Generasi muda dan bangsa Indonesia dihancurkan oleh penegak hukum di Indonesia. Sangat ironis. Dalam proses penjualan itu, ia harus melibatkan bawahannya dan kemudian ia mencuci tangan atas semua masalah yang dihadapi oleh mereka. Seolah olah-olah ia tidak mengetahui hal itu.

             Pegasus yang dilahirkan oleh Medusa kemudian memberikan terang kepada pihak kepolisian teristimewa pak KAPOLRI untuk menyelidiki lebih lanjut dan kesaksian dari Linda Medusa zaman now ini akan menjadi masukan yang sangat baik bagi POLRI untuk pengawasan kepada jajarannya khususnya yang di bagian RESERSE narkoba.       

             Kendatipun mengalami kekerasan, ketidakadilan, pengkhianatan dan pembunuhan, namun darinya masih melahirkan anak yang namanya Pegasus yang kini terbang untuk membawa keadilan. Maka Pegasuslah yang menerangi dan menuntun semua orang untuk mengusahakan kebajikan dan  keadilan dalam hidup bersama, berbangsa dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun