Mohon tunggu...
Rafael Natal Nababan
Rafael Natal Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Saya adalah pengamat ekonomi yang fokus pada cryptocurrency, saham, dan bisnis. Dengan minat mendalam dalam analisis pasar, saya berbagi wawasan dan tren terbaru untuk membantu pembaca memahami dunia keuangan yang terus berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ancaman Tarif 100% Donald Trump Kepada Anggota BRICS: Dampaknya Bagi Indonesia

31 Januari 2025   12:38 Diperbarui: 31 Januari 2025   12:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Gambar Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Gambar Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Dalam beberapa waktu terakhir, Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, mengeluarkan ancaman yang mengejutkan terhadap negara-negara anggota BRICS. Ia mengusulkan untuk mengenakan tarif 100% pada produk yang diimpor dari negara-negara tersebut jika mereka berusaha melemahkan dolar AS dengan menciptakan mata uang baru. Ancaman ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi negara-negara seperti Indonesia, yang memiliki hubungan ekonomi yang signifikan dengan anggota BRICS.

Apa Itu BRICS?

BRICS adalah kelompok yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Baru-baru ini, kelompok ini juga menambah anggota baru seperti Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. BRICS bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan politik di antara negara-negara berkembang serta mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional.

Ancaman Tarif 100%

Ancaman tarif 100% ini muncul sebagai respons terhadap upaya beberapa negara anggota BRICS untuk menciptakan alternatif mata uang yang dapat mengurangi dominasi dolar AS. Jika diterapkan, tarif ini dapat menyebabkan lonjakan harga barang impor dari negara-negara BRICS ke AS, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perdagangan global.

Dampak bagi Indonesia

1. Dampak Ekonomi

Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan beberapa negara BRICS. Jika tarif ini diterapkan, produk-produk Indonesia yang diekspor ke AS bisa menjadi kurang kompetitif. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan permintaan untuk barang-barang seperti batu bara, nikel, dan produk pertanian.

2. Risiko Penurunan Ekspor

Negara-negara BRICS adalah pasar penting bagi ekspor Indonesia. Jika ekonomi negara-negara tersebut tertekan akibat tarif tinggi dari AS, permintaan terhadap produk Indonesia juga akan berkurang. Ini bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

3. Peluang Investasi

Meskipun ada risiko penurunan ekspor, situasi ini juga bisa membuka peluang bagi investasi asing ke Indonesia. Perusahaan-perusahaan dari negara BRICS mungkin mempertimbangkan untuk merelokasi pabrik mereka ke kawasan ASEAN untuk menghindari tarif tinggi saat mengekspor ke AS.

4. Strategi Diplomatik

Ancaman ini juga dapat mempengaruhi strategi diplomatik Indonesia. Sebagai negara yang sedang mempertimbangkan keanggotaan dalam BRICS, pemerintah harus menilai kembali langkah-langkahnya dalam konteks geopolitik global dan dampaknya terhadap hubungan dengan AS.

Kesimpulan

Ancaman tarif 100% oleh Donald Trump terhadap anggota BRICS merupakan isu yang perlu diperhatikan dengan serius oleh pemerintah Indonesia. Dampaknya terhadap ekonomi dan perdagangan harus dianalisis secara mendalam untuk merumuskan strategi yang tepat. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat kerjasama dengan mitra internasional lainnya serta mengeksplorasi peluang baru dalam perdagangan global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun