Mohon tunggu...
Rafael Russell Effendi
Rafael Russell Effendi Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Celebrity Endorsement terhadap Masyarakat

23 November 2024   20:39 Diperbarui: 23 November 2024   23:15 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyanyi tidak hanya bernyanyi, dan atlet tidak hanya bermain di lapangan, mereka juga terlibat di berbagai iklan. Ini yang kita sebut sebagai "celebrity endorsement." Semakin terkenal seorang selebriti yang mempromosikan produk tertentu, pengakuan publik dan kepribadian karismatik mereka bisa sangat meningkatkan penjualan produk tersebut. Banyak merek besar menggunakan teknik ini untuk mendapatkan lebih banyak perhatian. Umumnya, metode ini sangat efektif karena bisa menjangkau ribuan bahkan jutaan orang dalam hitungan jam, sehingga penjualan produk meningkat drastis. Tapi meskipun sangat efektif, ada juga kerugian yang muncul bagi masyarakat. Produk yang didukung oleh selebriti tidak selalu bermanfaat atau aman, dan seringkali iklan mereka menyesatkan konsumen.

Selebriti bisa menyesatkan konsumen dengan iklan yang seolah-olah merupakan rekomendasi pribadi, padahal sebenarnya itu hanya iklan berbayar yang sering melebih-lebihkan kualitas produk. Faktanya, endorsement dari selebriti cenderung membuat konsumen percaya pada produk berkualitas rendah, dan melebih-lebihkan keunggulannya meskipun produk tersebut mungkin tidak efektif atau tidak aman. Akibatnya, konsumen bisa tertipu dan percaya bahwa produk tersebut berkualitas tinggi, lalu membelinya tanpa mengetahui risiko kesehatannya. Menurut University of Arkansas, promosi produk oleh selebriti justru meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk berkualitas rendah dan cenderung melebih-lebihkan kualitasnya, meskipun produk tersebut sebenarnya tidak aman.

Contohnya, pada tahun 2012, Beyonce menandatangani kesepakatan endorsement senilai $50 juta dengan Pepsi, menjadikannya brand ambassador mereka. Meskipun ini adalah langkah strategis bagi penjualan Pepsi dan menguntungkan mereka, iklan-iklan yang dibuat Pepsi ini kontroversial karena kandungan gula yang tinggi dalam produknya. Keputusan ini dikritik oleh para ahli kesehatan karena risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi produk mereka dan dampak iklan ini terhadap perilaku konsumtif banyak orang.

Sebagai konsumen, kita harus lebih sadar terhadap produk apa yang dipromosikan kepada kita. Hanya karena produk tersebut dipromosikan oleh selebriti terkenal, tidak berarti produk tersebut aman atau baik untuk tubuh kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun