Mohon tunggu...
Rafael Russell Effendi
Rafael Russell Effendi Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Diri di Bawah Naungan Kolese Kanisius

17 September 2024   16:33 Diperbarui: 17 September 2024   16:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com

Kolese Kanisius, sekolah yang terletak di Jakarta Pusat dan didirikan pada tahun 1927 bagaikan pohon yang kokoh yang menghasilkan banyak buah yang baik untuk anak-anak burung tinggal dan makan. Kolese Kanisius menjadi pusat pendidikan yang memberikan banyak pelajaran yang berharga bagaikan buah yang memenuhi nutrisi kita dan kita sebagai murid bagaikan anak burung yang masih bersangkar di pohon itu karena belum siap untuk terbang dan untuk mendapatkan makanan yaitu dari buah yang dihasilkan pohon. Selama kami berada di "pohon" tersebut, kami siswa Kolese Kanisius diajarkan dengan moto "Ad Majorem Dei Gloriam", "Finding God In All Things", "Men for and with Others", dan nilai 4C1L yaitu Conscience, competence, commitment, compassion, dan leadership. Selain itu, sekolah yang dikelola ordo Jesuit ini juga mengajarkan kami untuk melakukan examen agar kami bisa melihat kesalahan kami dan terus untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hal-hal ini dilakukan agar kita siap dengan masa depan kita dan bisa menjadi individu yang berguna bagi sesama kita.

Sebagai siswa kelas 12, saya melihat diri saya sendiri sebagai burung yang sudah mau siap terbang dari "pohon" itu. Selama bersekolah di Kolese Kanisius sejak SMP, saya telah mendapatkan banyak pelajaran secara akademik mulai dari materi-materi sekolah sampai mengerjakan tugas-tugas yang memerlukan pemikiran yang kritis dan juga kerja keras agar mampu mendapatkan nilai yang maksimal dan menyelesaikannya tepat waktu. Melalui tugas-tugas sekolah yang dilakukan secara berkelompok, saya juga diajarkan cara bekerja sama dan tentu hal ini akan diaplikasikan di dunia kerja nanti. Namun, selain dari aspek akademik, terdapat juga aspek non akademik dari kehidupan saya sebagai murid Kolese Kanisius telah membentuk diri saya sampai saya menjadi individu yang dewasa dan bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya. Kolese Kanisius merupakan sekolah yang sering mengadakan acara-acara di luar pembelajaran seperti Ignatian Leadership Training, Jambore, Live in, Retret, Class meeting, Pesta Rakyat, dan CC Cup.

Semua kegiatan tersebut telah membentuk diri saya hingga menjadi diri saya saat ini. Namun, menurut saya kegiatan yang paling mengesankan bagi saya adalah acara CC Cup. Acara ini dilakukan setiap tahun. Pada saat saya kelas 10, saya menjadi panitia perlombaan bola basket. Awalnya, saya masih merasa malu karena saya belum terbiasa menerima tamu sebanyak ini dan saya juga harus mampu menjaga nama baik Kolese Kanisius. Selama menjadi panitia basket, saya menghadapi banyak tantangan. Saya harus berperan sebagai pembuat scoresheet dan saya tidak ada pengalaman dalam membuat hal tersebut. Saya juga harus sambil membantu mengatur skor dan sempat terjadi keributan antara wasit dan pelatih sekolah lain sehingga saya juga harus bantu meredakan situasi. Pengalaman yang menegangkan ini melatih saya untuk menjadi seorang individu yang lebih berani dan tidak menghindari diri dari masalah. Saya belajar bahwa kita harus selalu berani menghadapi masalah karena jika tidak, kita tidak akan berhasil.

Tepat setahun kemudian, CC Cup diadakan lagi dan saya menjadi panitia Taekwondo. Saya tidak terlalu mengenal banyak orang di panitia Taekwondo karena selama ini saya tidak pernah mengikuti ekskul Taekwondo dan ini juga merupakan hal baru bagi saya. Saya memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman dan bertemu dengan orang-orang baru dan juga melakukan kegiatan yang saya tidak ada pengalaman. Akan tetapi, setelah mengikuti CC Cup tahun lalu, saya saat itu bisa sedikit membimbing adik kelas saya yang tidak ada pengalaman mengikuti CC Cup. Hal yang menjadi tantangan saya adalah saya tidak mampu mengatur kerumunan para penonton yang jumlahnya sangat banyak dan hanya saya yang saat itu sedang bertugas menjaga penonton agar tidak terlalu ramai.

Selama saya berada di Kolese Kanisius, saya sangat bersyukur karena saya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri saya melalui tantangan-tantangan yang saya hadapi dan juga kegiatan-kegiatan yang saya lakukan. Sebentar lagi saya akan lulus dari Kolese kanisius dan saya akan menjadi "burung" yang sudah siap terbang dari "pohon" tersebut dan siap melanjutkan ke dunia perkuliahan saya. Kolese Kanisius telah menyiapkan saya untuk menjadi siswa yang sukses baik dalam bidang akademik maupun non-akademik serta menjadi calon pemimpin yang peduli dengan sesama dan bermoral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun