Waktu tidur yang sedikit sudah sering dialami oleh murid. Ketika murid mengalami kekurangan jam tidur, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kinerja mereka di sekolah, sehingga hal ini menjadi suatu masalah dalam lingkungan sekolah. Berdasarkan sebuah riset, di Amerika Serikat, 73% anak berumur 9-10 mengalami kekurangan tidur. 80% anak berusia 13-14 mengalami kekurangan tidur. Secara internasional, untuk dua kelompok usia tersebut adalah 47% dan 57%
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kurang tidur pada murid, di antaranya:
Kebiasaan Belajar yang Buruk. Banyak murid yang belajar hingga larut malam atau SKS (sistem kebut semalam) untuk menyelesaikan tugas atau mempersiapkan ujian. Selain SKS, gadget (handphone, komputer, console, dll) juga dapat mendistraksi murid. Murid sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggunakan gadget untuk bermain game, Â menggunakan sosial media, dll. Penggunaan gadget sebelum tidur dapat membuat murid tidur lebih telat karena terdistraksi dengan gadgetnya sehingga murid kurang tidur. Lingkungan yang bising atau terlalu terang dapat mengganggu tidur murid dan mengakibatkan kurang tidur. Kemudian, faktor yang lain adalah tekanan dari ujian atau tugas yang menumpuk. Hal tersebut mengakibatkan stres. Stres bisa menyebabkan kekurangan jam tidur karena stres bisa membuat mengalami murid sulit tidur
Akibat kurang tidur :
Menurunkan kinerja murid atau kemampuan belajar
Menurunkan daya tahan tubuh
Mengakibatkan stres
Merasa lelah
Solusi :
Mencicil tugas/ulangan atau mengatur jadwal agar tidak perlu melakukan sks (sistem kebut semalam)
Menghindari Gadget Sebelum Tidur: Gadget bisa menjadi distraksi bagi murid sehingga murid memilih untuk melakukan aktivitas di gadget daripada tidur.
Menciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Murid harus menciptakan lingkungan tidur yang nyaman misalnya mematikan lampu. Jika ada suara bising, murid juga bisa menggunakan penutup telinga jika diperlukan.