Selalu Ada Harapan.
Kaum sofis mengatakan "harapan adalah awal dari segalanya". Demikianlah adanya hidup manusia. Hidup selalu dibangun atas fondasi harapan.
Selalu Ada Impian.
Kita tak pernah berjumpa dengan pelbagai kecanggihan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan, andai saja manusia tak berani membuat percobaan dan terobosan, serta tak berani membangun Harapan.
Wajar kalau sampai ada yang mengatakan bahwa dalam hidup, terkadang kita harus berani bermimpi, karena hidup sering kali berawal dari sebuah impian.
Bagi seseorang yang sedang sakit, harapan yang kuat untuk sembuh telah memberikan kekuatan luar biasa kepadanya untuk terus berjuang dan berperang melawan sakit.
Bagi seorang ayah, harapan dan impian untuk membangun masa depan keluarga yang lebih baik menjadi sumber energi luar biasa untuk bertahan dan sabar dalam melakoni peran sebagai seorang ayah yang seringkali tidaklah gampang.
Bagi seorang mahasiswa, harapan dan impian untuk membangun masa depan dengan menyelesaikan studinya saat ini yang di lalui dengan energi luar biasa untuk bertahan dan sabar dalam melakoni peran sebagai seorang mahasiswa yang sering Kali tidaklah mudah.
Bagi seorang beriman katolik, masa adven ialah masa harapan baru, masa penantian datangnya sang penyelamat.
Selalu Menyebarkan Virus.
1. Kita dipanggil untuk menyebarkan virus persaudaraan, damai, cinta kasih.
2. Kita dipanggil untuk beramal/berbuat kasih mengubah orang lemah menjadi kuat, orang yang menutup diri membuka hati, serta saling mendegarkan harapan dan penderitaan sesama.
3. Sesungguhnya setiap detik kehidupan adalah saat yang tepat bagi kita untuk kembali menata bangunan harapan itu.
Secara umum kita harus berharap untuk apa yang dibangun hari ini.
Selalu Ada Iman, Harapan Dan Kasih.
Walaupun Harapan bukanlah segalanya, tapi dia adalah awal dari segalanya. Oleh karena itu, kita tak boleh berhenti untuk berharap.
Setiap persoalan pasti akan ada jalan keluarnya jika kita hidup dalam iman, pengaharapan, dan kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H