Mohon tunggu...
Rafael_STPKSTUDENT
Rafael_STPKSTUDENT Mohon Tunggu... Auditor - Saya menyukai dunia semi literasi

Belajar bukan untuk sekolah tapi untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesuksesan: Menerobos Dinding Keterbatasan

8 Desember 2021   19:46 Diperbarui: 8 Desember 2021   19:48 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerobos dinding keterbatasan/bnr.bg

Kesuksesan : Menerobos Dinding Keterbatasan

Kerap kali berkecimpung dalam pikiran setiap individu mengenai kesuksesan. Setiap orang yang hidup dan berkembang sejak dari dalam keluarganya, telah dinasehati, diajari agar kelak menjadi pribadi yang sukses.

Demikian adanya sekolah-sekolah dengan beragam jenjangnya mendidik pribadi untuk memiliki wawasan dan karakter yang baik. Setiap sekolah dengan polarisasi di dalamnya berharap agar para didikannya tumbuh menjadi pribadi yang sukses.

Kesuksesan, kemapanan seseorang perlu dibekali sejak dini. Akan tetapi apa yang dibekali, apa yang dimapankan di dalam diri tidak menjadi satu-satunya prosedur kesuksesan.

Dalam mengapai kesuksesan, manusia sering kali berhadapan dengan berbagai konflik. Kerap kali konflik yang menjadi halangan bagi manusia ialah 'keterbatasan'.

Keterbatasan terdiri dari keterbatasan internal maupun eksternal. Keterbatasan internal merujuk pada kemampuan, kemauan, tekad dan niat seseorang. Sedangkan keterbatasan eksternal merujuk pada ekonomi, perhatian baik keluarga, maupun pemerintah yang tidak menjamin.

Terlepas dari keterbatasan eksternal. Keterbatasan internal selalu menjadi sebagian alasan seseorang menjadi down. Menyerah karena tidak mampu bersaing secara intelektual, tidak adanya kemauan, tekad, dan niat dari dalam diri.

Pada dasarnya kesuksesan seseorang tidak terletak pada apa yang ada "diluar dirinya" tetapi apa yang ada "dalam dirinya". Keluarga menaruh perhatian, tetapi akan menjadi nihil jika tidak ada kemauan.

Sekolah akan memfasilitasi, mengasah intelektualitas juga akan nihil jika tidak adanya tekad dan niat. Kesuksesan, memiliki masa depan yang baik akan ada jika kita mampu menerobos dinding keterbatasan.

Dalam menerobos dinding keterbatasan, diperlukan suatu niat yang memadai. Jika tidak tahu maka cari tahu, jika kurang mampu maka mampukan, jika malas maka rajinkan.

Menerobos dinding keterbatasan ialah keluar dari "zona nyaman" bergulat dalam ketidaknyamanan.
Tidak ada kesuksesan yang digapai dengan bersantai. Segala sesuatu butuh usaha dan kerja keras.

Manusia pada hakikatnya diciptakan dengan kekurangan dan kelebihannya. Manusia memiliki kekurangan, kekurangan seperti apa yang ada pada diri setiap manusia harus dikenali. Kekuarangan tidak menjadi suatu alasan untuk down. Kekurangan juga disertakan dengan kelebihan.

Kelebihan yang ada merupakan peluru yang menjadi objek dalam penerobosan keterbatasan yang dimiliki. Semua akan serba kekurangan jika kemampuan yang dimiliki tidak diperankan dalam proses menerobos suatu dinding menuju kesuksesan.

Singkatnya, menerobos dinding keterbatasan bukan melampaui batas kemampuan, tetapi memampukan diri dari ketidakmampuan yang dimiliki.

Jadi, menerobos dinding keterbatasan ialah 'memampukan' diri untuk melewati setiap proses yang ada.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun