Mohon tunggu...
Rafael_STPKSTUDENT
Rafael_STPKSTUDENT Mohon Tunggu... Auditor - Saya menyukai dunia semi literasi

Belajar bukan untuk sekolah tapi untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Masa: Persimpangan Jalan Masalah-masalah Sosial

14 November 2021   19:43 Diperbarui: 14 November 2021   19:46 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya fashion saaat foto harus mengunakan celana yang tidak pantas dan memamerkan sebagian tubuh yang tidak harus dibiarkan terbuka untuk dipublikasikan di facebook agar divonis cantik, seakan-akan cantik itu harus merendahkan martabatnya sendiri. Kapitalisme tubuh.

Pulau papua dan generasi milenial yang ada didalamnya 90% dapat dikatakan sebagai generasi "media masa", tanpa sadar akan fungsi media yang seharusnya.

Hal ini, diakibatkan apakah karena kurangnya pendidikan akan manfaat media masa atau kah "malas pusing" generasi sekarang yang ikut-ikutan. Media masa yang seharusnya baik adanya kian menjadi sumber bermunculannya konflik yang mungkin akan sedikit rumit untuk mencari konklusinya. Perspektif generasi milenial yang ada dipulau ini berjalan mengikuti trennya media massa dengan segala penawaranya, sehingga terjadinya "kapitalisme tubuh" atau terpengaruhnya pola pikir dari media yang kemudia di wujudnyatakan dengan tindakan yang merugikan diri sendiri.

Media masa yang menyimpang dari jalanya oleh karena pemikiran manusia dan juga karena polarisasi yang ditetapkan,mungkin. Merupakan suatu objek, ini yang harus didalami, bahwa media masa hanyalah suatu objek, alat bagi manusia, bukan menjadi "dia yang sama" sehingga digunakan harus secara fungsional pula. Jadi perlu adanya paham yang lebih maksimal untuk mencegah berlangsungnya masalah sosial oleh karena media masa, dan karena paham yang minim, terhadap objek itu.

Media-media masa yang pada umumnya menyiapkan segala sesuatu seperti ajaran keagamaan, menjadi keuntungan akan pendidikan, akan tetapi terdapat juga bidaah yang disediakan didalam media itu sehingga memunculkan suatu konflik/masalah religius.

 Media masa juga terkadang menjadi tempat perang argumentasi mengenai keagamaan yang seharusnya tidak perlu, untuk mencari agama mana yang paling benar, sangat konyol. Bukan hanya pada agama terkadang media masa membuka "lowongan" rasisme, dengan secercak pola yang ditetapkan.


Kesimpulannya bahwa konflik yang ditimbulkan pada saat media masa menyimpang dari jalannya akan terselesaikan jika media masa dipergunakan secara fugsional, dari segi manapun dan oleh siapapun dan hendaknya dibuat suatu tatanan hukum akan penyalahgunaan media masa oleh siapapun, berlaku dari kaum elit sampai pada masyarakat kelas bawah. Dan juga perlunya penyikapan yang maksimal dan memaksimalkan pendidikan akan peningkatan pemahaman akan fungsionalitas media masa agara tidak menyimpang dan memunculkan masalah/konflik yang baru dan berkepanjangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun