Insiden USS Stark
Peristiwa yang sangat mengejutkan ini terjadi saat Perang Iran-Irak pada tahun 1980an. Kapal perang Amerika Serikat, tepatnya USS Stark (FFG-31) Oliver Hazard Perry-class Frigate sedang berlayar untuk melaksanakan patroli rutin di wilayah pesisir Arab Saudi.
Pada saat itu USS Stark memang ditugaskan untuk mengawasi Teluk Persia karena sedang terjadi situasi peperangan besar antara Irak dan Iran. Peristiwa yang selanjutnya terjadi akan menjadi sebuah tragedi yang sangat merugikan bagi pihak Angkatan Laut Amerika Serikat atau U.S Navy.
Zona Merah
Selama periode tahun 1980 hingga 1985, situasi di Teluk Persia bisa dibilang cukup "tenang" dan masih tergolong aman untuk dilalui oleh kapal-kapal sipil. Namun situasi tersebut mulai berubah 180 setelah Irak bersikap keras terhadap semua kapal Iran yang berlayar di wilayah tersebut, terutama kapal tanker Iran yang membawa minyak dari dalam ke luar negeri.
Wilayah perairan ini langsung berubah menjadi zona pertempuran aktif yang sangat berbahaya untuk dilewati oleh semua jenis kapal, terutama kapal milik sipil karena adanya  ancaman dari pihak Iran dan Irak yang selalu mengintai serta tidak segan untuk mengambil tindakan keras.
Pesawat Tidak Dikenal
Datang laporan dari pesawat AWACS (Airbore Warning And Control System) milik Angkatan Udara Amerika Serikat bahwa mereka berhasil melacak sebuah pesawat tidak dikenal yang terbang dari wilayah Irak.Â
Para awak yang berada di atas kapal USS Stark menilai situasi ini dengan sangat tenang karena ini memang biasa terjadi.
Tanpa disadari oleh mereka, pesawat yang dimaksud adalah Dassault Falcon 50 milik Irak yang diawaki oleh crew Mirage Irak dan sudah dimodifikasi untuk membawa dua Anti-Ship Missile jenis AM39 "Exocet" beserta dengan radarnya.Â
Tanpa ragu, pesawat tersebut langsung meluncurkan kedua misil yang dibawa dan mengubah arah pesawat untuk kembali ke wilayah udara Irak.
Kena!
Dengan jarak 35 km dan 24 km, kedua misil meluncur dengan cepat ke arah USS Stark. Semua sistem pertahanan yang berada di atas USS Stark gagal untuk mendeteksi keberadaan misil dan juga gagal untuk menghancurkannya.Â
Awak kapal yang bertanggung jawab untuk menangani ancaman yang datang juga kurang sigap dalam bereaksi, alhasil misil pertama berhasil mengenai Stark, namun dalam keadaan warhead atau hulu ledak misil tidak berhasil meledak.
Walaupun begitu, bahan bakar dari misil tetap membakar kapal dari dalam dan disusul oleh misil kedua yang berhasil mengenai kapal dan meledak. Total, ada 35 awak kapal USS Stark yang gugur dalam peristiwa ini dan 21 awak menderita luka-luka.Â
Irak meminta maaf kepada Amerika Serikat karena peristiwa "friendly-fire" ini dan bersedia untuk menanggung ganti rugi kepada pihak Amerika Serikat dan juga keluarga korban.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI