Mohon tunggu...
Rafa Aulia Rendiva Wiranto
Rafa Aulia Rendiva Wiranto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seorang penulis yang tertarik dengan dunia otomotif, militer, teknologi, karya sastra, sejarah dan banyak hal menarik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Misteri Jatuhnya Pesawat yang Membawa Sekretaris Jenderal PBB

28 Agustus 2021   07:39 Diperbarui: 28 Agustus 2021   07:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat jet jenis Fouga Magister yang dicurigai sebagai dalang utama dibalik jatuhnya DC-6 dalam tragedi ini (wikipedia.com)

Misteri Jatuhnya Pesawat Sekjen PBB

Pada tanggal 18 September 1961, dunia dikejutkan oleh berita jatuhnya sebuah pesawat DC-6 yang sedang membawa sekretaris jenderal PBB, Dag Hammarskjld. Pesawat tersebut jatuh di wilayah Northern Rhodesia yang bisa dibilang merupakan zona panas karena panasnya konflik yang sedang terjadi pada saat itu.

Tragedi ini membuat banyak pihak bertanya, kenapa pesawat tersebut bisa jatuh dan yang terpenting, siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat sipil yang membawa seorang sekretaris jenderal PBB dan juga staffnya?

Latar Belakang

Dag Hammarskjld selaku sekretaris jenderal PBB berusaha untuk meredakan tensi konflik yang pada saat itu terjadi di Kongo melalui jalur diplomasi. Ia memutuskan untuk bertemu secara langsung dan bernegosiasi perihal gencatan senjata dengan Moise Tshombe, seorang pemimpin dari gerakan separatis di Katanga.

Sebelumnya, pasukan PBB terlibat dalam serangkaian baku tembak sengit dengan para tentara bayaran dan pemberontak di wilayah Katanga. PBB berusaha untuk memukul mundur mereka, para tentara bayaran yang dibayar oleh sebuah perusahaan tambang Belgia yang sadar akan potensi pertambangan di Katanga.

Pesawat jet jenis Fouga Magister yang dicurigai sebagai dalang utama dibalik jatuhnya DC-6 dalam tragedi ini (wikipedia.com)
Pesawat jet jenis Fouga Magister yang dicurigai sebagai dalang utama dibalik jatuhnya DC-6 dalam tragedi ini (wikipedia.com)

Jatuhnya Pesawat & Spekulasi

Hammarskjld dan 14 orang lainnya berangkat dengan sebuah pesawat DC-6 "Albertina" untuk bertemu dengan Tshombe, hingga secara tiba-tiba tidak ada kabar dari pesawat tersebut dan muncul beragam laporan saksi mata yang menyatakan bahwa mereka melihat semacam cahaya terang serta ledakan di hutan.

Tim SAR dikerahkan untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat dan menemukan pesawat yang sudah hancur lebur, namun ajaibnya ada satu orang yang selamat, walaupun akhirnya ia meninggal dunia 5 hari setelah dievakuasi dari TKP jatuhnya pesawat.

Investigasi dimulai dengan dugaan pertama yaitu pilot terbang terlalu rendah hingga menabrak pepohonan di hutan, spekulasi lainnya adalah DC-6 ditembak jatuh oleh jet tempur Katanga, tepatnya sebuah Fouga Magister yang dipiloti oleh Jan van Risseghem, seorang veteran PDII yang bertugas dengan RAF dan memutuskan untuk menjadi pilot bayaran atau tentara bayaran di Katanga.

Ia sering membuat pernyataan misterius terkait keterlibatan dirinya dalam peristiwa ini, namun ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa ia terbang jauh dari lokasi kejadian atau bahkan sedang tidak terbang. Dalang dibalik tragedi ini masih menjadi misteri, walaupun muncul dugaan kuat terjadinya kesalahan navigasi dimana pesawat terbang terlalu rendah padahal landasan udara yang dituju masih berjarak jauh di depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun