Mohon tunggu...
Raema Yoratian
Raema Yoratian Mohon Tunggu... Musisi - Journalism Student

Learn to be a Journalist at Atma Jaya University Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini Dia! Media Sidestream yang Dobrak Media Mainstream

25 Oktober 2020   21:01 Diperbarui: 25 Oktober 2020   21:06 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo YK VVKND (sumber: ykwknd.wordpress.com)


YK VVKND hadir berdasarkan keresahan pelaku musik independen di Yogyakarta akan kurangnya akses musisi pada media massa arus utama. YK VVKND mengakomodasi kebutuhan media massa bagi musisi independen melalui Instagram. Konten jurnalistik ringan yang dibalut desain visual bertema anak muda menjadi salah satu ciri khas media sidestream ini.

YK VVKND (baca: YK WEEKEND) bukan satu-satunya media indie (independen) di Instagram. HOOKSpace, KOLONIGIGS, Musik Jogja, dan X-CODE MEDIA merupakan media sidestream sejawat yang juga bergerak seputar permusikan. Media-media digital sidestream tersebut berangkat dari kegelisahan akibat lambatnya perkembangan musik independen, terutama yang tidak berasal dari ibu kota.

Mencari celah di antara musik ibu kota

Musik yang diputar oleh media arus utama (mainstream) masih didominasi oleh musik asal ibu kota dan dinaungi oleh label mayor maupun independen asal ibu kota pula. Music chart yang diunggah pada website Swaragama FM dan iRadio pun masih menampilkan musik asal ibukota atau musik yang dinaungi label mayor. Hal tersebut menimbulkan seragamnya referensi musik masyarakat hingga membuat musik independen asal luar ibu kota nyaris tak terdengar.

Chart musik Swaragama FM
Chart musik Swaragama FM
Chart musik iRadio
Chart musik iRadio
 

YK VVKND hadir sebagai ruang publikasi dan informasi seputar musik dan musisi indie yang tidak diakomodasi oleh mainstream media. Instagram YK VVKND, @ykvvknd, memuat berbagai informasi tentang musik dan lifestyle yang berhubungan dengan musik.

Hal yang dilakukan YK VVKND merupakan perkembangan dari jurnalisme warga melalui media baru. Lister dkk (2009) mengemukakan bahwa media baru mengakomodasi user generated content, sehingga siapapun dapat memproduksi, mengolah, dan mengkonsumsi media sekaligus. YK VVKND membuat medianya sendiri dengan mengaplikasikan jurnalisme dasar yang dikemas ala anak muda seturut dengan sasaran penggunanya.

Konten yang diunggah YK VVKND pada akun Instagramnya berupa gambar atau video yang dikemas dengan desain visual dan caption bergaya softnews. Desain yang menaungi konten visualnya memberi kesan "kekinian"  dan rapi, sedangkan caption pada konten visual memberi informasi yang cukup padat.

 

Tampilan utama akun Instagram @ykvvknd (sumber: dokumen pribadi)
Tampilan utama akun Instagram @ykvvknd (sumber: dokumen pribadi)
Hal ini dilakukan oleh YK VVKND dalam rangka mencari celah jangkauan di antara media yang mendominasi informasi dan ruang dengar masyarakat. Dengan memberikan informasi dalam format yang menarik, YK VVKND mampu menarik kurang lebih 12.700an pengikut pada akun Instagramnya. Dengan jumlah pengikut tersebut, YK VVKND memiliki pengikut paling banyak di antara media sidestream lainnya di Yogyakarta.

Salah satu unggahan akun Instagram @ykvvknd (sumber: dokumen pribadi)
Salah satu unggahan akun Instagram @ykvvknd (sumber: dokumen pribadi)
Memberi warna pada selera musik masyarakat

Musik yang diperdengarkan di mainstream media bahkan pada tempat umum seperti cafe kebanyakan didominasi oleh musik ibu kota. Membuat referensi musik masyarakat menjadi "itu-itu saja" dan monoton. Masyarakat mendengarkan musik yang sama meskipun mereka berpindah platform atau tempat.

YK VVKND bermaksud memperbaiki sistem tersebut, mulai dari memberikan ruang bagi musisi untuk mempublikasikan karyanya. Melalui akun Instagram @ykvvknd, segala bentuk publikasi yang dikirimkan oleh musisi indie akan diunggah dalam bentuk press release. Press release tersebut dilengkapi dengan gambar dan video yang telah diberi kemasan desain khas YK VVKND yang membuatnya senada dengan unggahan lainnya.

Selain itu, YK VVKND juga mengunggah event-event yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Dengan demikian, skena kolektif dapat merasakan jangkauan publikasi event yang cukup luas.

 

Event kecil yang turut dipublikasikan oleh @ykvvknd (sumber:dokumen pribadi)
Event kecil yang turut dipublikasikan oleh @ykvvknd (sumber:dokumen pribadi)

YK VVKND juga kerap mengadakan gigs atau event kecil yang menampilkan musisi-musisi baru dari sekitaran Yogyakarta. Event tersebut dipublikasikan serta diabadikan melalui akun Instagram @ykvvknd. Salah seorang pengelola YK VVKND juga mengatakan tidak menutup kemungkinan segala gigs dan event tersebut akan diunggah pula pada platform Youtube terlebih dalam masa pandemi COVID-19.

YK VVKND berupaya menggunakan segala potensi media baru untuk mengakomodasi kebutuhan musisi akan media publikasi. Dengan menggunakan media populer, YK VVKND berupaya memberi warna baru bagi musik Indonesia. Sebuah gerakan kecil untuk menyegarkan telinga dan wawasan musik masyarakat, bahwa ada musik lain selain musik yang selalu diputar di media mainstream.

Semua musik setara

Imbas dari musik ibu kota yang selalu diputar hampir di seluruh media mainstream dan cafe yang ada di Yogyakarta adalah kesan bahwa musik dari ibu kota dan sekitarnya adalah musik berkualitas. Padahal ada juga musik yang berasal dari daerah lain yang sama berkualitasnya dengan musik-musik asal ibu kota.

Tidak hanya mempengaruhi selera musik masyarakat, namun hal tersebut juga mempengaruhi para promotor acara musik dalam menyelenggarakan event. Musik ibu kota selalu ditempatkan pada posisi istimewa, yaitu di puncak acara. Sedangkan musisi lokal selalu ditempatkan pada posisi pembuka saat acara baru saja dimulai dan masih minim pengunjung.

Oleh karena itu, YK VVKND melalui akun instagramnya berusaha memberikan porsi yang sama bagi musisi indie lokal maupun ibu kota. Hal tersebut merupakan upaya kecil dari sebuah media sidestream untuk melewati celah di antara media massa mainstream yang mendominasi.

Tidak hanya itu, mereka juga berkolaborasi dengan media lainnya baik independen maupun media arus utama untuk mempublikasikan materi rilis yang dikirim oleh musisi lokal secara bersamaan. Hal tersebut bertujuan untuk memperluas jangkauan publikasi musisi indie lokal sekaligus menempatkan mereka pada posisi yang setara dengan musisi lainnya.

Dinamika "Babat alas"

Meskipun demikian, media-media dengan ideologi yang sama dengan YK VVKND notabene masih dalam masa perintisan. Oleh karena itu, upaya pergerakan ini masih harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Selain dukungan dari pihak-pihak luar, YK VVKND juga perlu memperluas platform informasi mereka. Hingga tujuh bulan masa pandemi COVID-19, YK VVKND masih menggunakan Instagram secara aktif sebagai konten utamanya. Alangkah lebih baik jika YK VVKND mulai menggunakan platform lain secara aktif, seperti Youtube, Spotify, Facebook, bahkan website.

Hal tersebut berkaitan dengan kelengkapan dan koherensi YK VVKND sebagai sebuah media. Media independen seperti YK VVKND diharapkan mampu menjadi media yang mengakomodasi kebutuhan media publikasi yang lengkap bagi para musisi.

Oleh karena itu, perlu konten yang lebih berani lagi untuk menyeruak di antara media massa mainstream. YK VVKND sebagai media independen dan media kreatif perlu membuat konten jurnalisme musik yang berkembang baik dari segi edukasi maupun teknologi.

Terlebih pada masa pandemi COVID-19, media independen seperti YK VVKND dan media lainnya merupakan ujung tombak publikasi musik indie. Dalam rangka menambah referensi dengar masyarakat yang mulai bosan dalam masa pandemi. YK VVKND diharapkan dapat menjadi solusi bagi dinamika panggung musik Indonesia, supaya persebaran dan pluralitas musik Indonesia menjadi lebih berwarna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun